
Jakarta –
Telkomsel menyatakan minat terkait rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan melakukan seleksi spektrum di tiga frekuensi, yaitu 700 MHz, 1,4 GHz, dan 2,6 GHz pada pertengahan tahun 2025.
Khusus untuk frekuensi 1,4 GHz, Komdigi akan mengalokasikan lebar pita 80 MHz untuk layanan broadband wireless access (BWA) agar koneksi internet mengalir ke rumah di daerah pelosok Tanah Air.
Kemudian, frekuensi 700 MHz yang sebelumnya dipakai untuk penyiaran analog, menghasilkan digital dividen 112 MHz setelah diterapkannya penghentian siaran TV analog dan dialihkan TV digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz itu, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk sektor layanan telekomunikasi.
Dan, pita frekuensi 2,6 GHz yang sebelumnya untuk layanan penyiaran berbasis satelit atau broadcasting satellite service (BSS) dengan memanfaatkan bandwidth 150 MHz yang berada di rentang 2.520-2.670 MHz.
“Sekarang kan kita lagi menunggu dari pemerintay yang akan dibuka 700 MHz dan 2,6 GHz. Kalau memang pemerintah membuka untuk proses seleksinya, insya Allah kita pasti akan join di 700 MHz dan 2,6 GHz,” ujar VP Corporate Communication and Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono ditemui saat pelepasan program mudik di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Adapun, ada blok spektrum yang kosong lainnya 2 x 7,5 MHz di pita frekuensi 900 MHz bekas XL Axiata yang dikembalikan ke negara usai merger dengan Smartfren menjadi XLSmart. Terkait, spektrum ini, Telkomsel belum menyatakan sikapnya.
“Kalau untuk masalah spektrum, kita pasti akan ada internal assessment dulu terkait terkait kebutuhan spektrum dan lainnya. Nanti pasti akan kita hubungi lebih lanjut terkait dengan tersebut,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan melakukan seleksi pita frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz, dan 2,6 GHz dalam waktu dekat ini.
“Pelepasan spektrum itu ada beberapa, ada 1,4 GHz, 2,6 GHz, dan 700 MHz,” ujar Meutya ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Disampaikan Menkomdigi, proses lelang frekuensi dari ketiga spektrum tersebut akan dilaksanakan dalam waktu yang berbeda-beda. “Namun kemudian, semangatnya sama. Waktu pelepasan Permen-nya berbeda-beda. Semuanya kurang lebih tahun ini,” kata Meutya.
Ketika ditanya lebih rinci lagi mengenai waktu seleksi frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz, dan 2,6 GHz tersebut memungkinkan terjadi pada semester kedua pada tahun ini.
(agt/fay)