Sabtu, September 14

Jakarta

Telkomsel mengadakan kegiatan bersih-bersih sungai dan dermaga di Dusun Ramang Ramang, Maros, Sulawesi Selatan. Selain membersihkan lingkungan, Telkomsel juga mengedukasi masyarakat terkait cara pemilahan dan daur ulang sampah, terutama yang berbahan dasar plastik.

Tak sendirian, dalam melakukan aksi bersih-bersih Telkomsel turut mengajak karyawan, warga sekitar, komunitas mahasiswa pecinta alam, hingga komunitas anak sungai. Diketahui kegiatan public clean up merupakan bagian program Telkomsel Jaga Bumi Waste Management dalam inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR). Selain di Sulawesi Selatan, Telkomsel berencana mengadakan kegiatan serupa di Bengkulu dan Jawa Barat dalam waktu dekat.

“Telkomsel selalu terinspirasi oleh semangat Indonesia untuk memberikan dampak positif, terutama dalam menjaga kelestarian bumi dan lingkungan secara selaras dengan proses bisnis perusahaan yang mengedepankan prinsip ESG. Komitmen kami adalah untuk menghadirkan inovasi yang tidak hanya memberikan manfaat bagi pelanggan, tetapi juga mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat luas. Dalam setiap langkah perusahaan, kami memastikan bahwa visi Telkomsel untuk menjadi penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan yang memberdayakan masyarakat Indonesia, diwujudkan dengan tindakan nyata yang sustainable,” ujar VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).


Dia mengatakan pada Program Telkomsel Jaga Bumi Waste Management, perusahaan berfokus pada pengelolaan limbah dan daur ulang sampah plastik bernilai rendah, seperti limbah Kartu SIM bekas, yang diolah menjadi produk bernilai tambah seperti phone holder, paving block, dan trash bin.

Diharapkan adanya inisiatif ini dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Telkomsel, kata dia, juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang diusung oleh pemerintah Indonesia dalam visi Indonesia Emas 2045.

Di samping kegiatan pembersihan lingkungan, diketahui Telkomsel juga menggelar pelatihan tanggap bencana Gladian PANJI Relawan dalam program Telkomsel Emergency Response and Recovery Activity (TERRA). Tujuannya untuk membekali masyarakat agar siap siaga menghadapi bencana.

Peserta diberikan materi terkait kebencanaan, seperti Pemetaan Risiko, Alokasi Sumber Daya, Notifikasi Dini, Jaringan Evakuasi Aman, dan Integrasi Penanganan Darurat (PANJI). Para peserta juga diajak untuk mengamati potensi bencana di sekitar dan memahami pentingnya menjaga kelestarian alam, terutama di wilayah UNESCO Global Geopark Maros – Pangkep, yang dinobatkan sebagai kawasan karst terbesar dan terindah kedua di dunia pada 2023.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan mahasiswa dan pemuda dari komunitas pecinta alam dan komunitas peduli bencana sebagai agen perubahan. Sebelumnya, pelatihan offline juga telah dilaksanakan di Jawa Timur, dengan pendampingan secara online selama dua bulan.

“Telkomsel tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada misi untuk menciptakan hari yang lebih baik dan masa depan gemilang dengan menyediakan konektivitas, solusi, dan layanan yang inovatif dan unggul untuk semua orang, setiap rumah, dan kegiatan bisnis di seluruh Indonesia. Inisiatif terkait sustainability seperti Telkomsel Jaga Bumi dan Gladian PANJI TERRA adalah bagian dari upaya kami untuk mewujudkan misi ini, dengan memastikan bahwa teknologi dan inovasi yang kami hadirkan turut mendukung kelestarian alam lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat. Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, kami percaya bahwa bersama-sama kita dapat maju serentak berikan dampak nyata,” pungkas Saki.

Informasi selengkapnya tentang inisiatif Telkomsel Jaga Bumi dapat diakses di laman tsel.id/jagabumi.


(akd/akd)

Membagikan
Exit mobile version