Sabtu, September 28


Jakarta

Seseorang yang sudah kecanduan judi online kerap sulit terlepas dari kebiasaannya. Hal semacam ini sebetulnya memerlukan pendampingan psikolog maupun psikiater. Sebab, mereka yang terjebak judi online, juga mengalami masalah di kehidupan sehari-hari, termasuk pertengkaran dengan keluarga, sampai dihantui hutang ratusan juta rupiah.

Psikolog klinis Tri Iswardani menyebut orang yang telanjur kecanduan judi online sebenarnya masih bisa sembuh. Asalkan, penanganan dan pendampingan pada pelaku ‘judol’ dilakukan sedini mungkin atau pada tahap awal.

“Ada, keluarganya cepat-cepat harus cari pertolongan. Intervensinya harus struktural,” kata Tri dalam sesi bincang detikSore ‘Gara-gara Judi Online’, Jumat (14/6/2024).


“Karena yang bersangkutan, kalau yang baru mula-mula sudah ketahuan, segera ceritakan,” sambungnya.

Tri menjelaskan saat masih di fase awal, penanganan orang yang kecanduan judi online bisa dengan cara yang persuasif. Pasien akan dibujuk sampai ditemukan isu yang ada di dalam dirinya.

Jika kondisinya sudah semakin memburuk, pertolongan yang diberikan harus semakin intens. Tri menyarankan untuk segera bertemu dengan tenaga profesional, seperti psikolog.

“Kalau nggak bisa, bawa ke profesional sebelum dia crash. Tapi, kebanyakan sih dia sudah crash dulu, baru dia mau nggak mau sadar,” beber Tri.

Menurut Tri, judi online sudah menjadi pusat dari hidupnya. Saat tidur, orang yang kecanduan akan terus terbayang-bayang dengan judi yang dimainkan, bahkan saat tidur.

“Itu ‘center of life’. Karena kalau dia tidur saja, pikirannya sudah ke roulette, itu muter-muter seperti apa yang dia lihat di screen,” jelas dia.

“Sudah gitu terus bayangannya. Bangun tidur sudah langsung pengen main, gitu terus,” pungkasnya.

Simak Video “Kata Psikolog soal Pengaruh Artis Promosikan Judi Online ke Masyarakat
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Membagikan
Exit mobile version