Jakarta –
Deep frying adalah salah satu teknik menggoreng makanan yang populer di Indonesia. Teknik menggoreng ini sering dipakai untuk menggoreng ayam, kentang goreng, keripik, atau gorengan lainnya.
Karena caranya yang cepat dan mudah, deep frying kerap digunakan sebagai teknik menggoreng di restoran cepat saji. Tak jarang juga teknik ini digunakan saat memasak di rumah.
Namun, teknik menggoreng ini juga kadang dihindari masyarakat karena bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengenal teknik deep frying. Simak penjelasan deep frying di artikel berikut.
Apa Itu Deep Frying?
Mengutip penjelasan Food Safety and Inspection Service of US Department of Agriculture (USDA), deep frying adalah teknik menggoreng yang menggunakan minyak yang sangat panas. Makanan direndam dalam minyak tersebut sampai mencapai suhu internal minimum yang aman dimakan.
Ketika makanan digoreng dengan teknik deep frying yang benar, sisi luarnya akan menjadi panas dan renyah, sementara sisi dalamnya dimasak sampai matang. Proses deep frying berlangsung cepat dan mampu membunuh bakteri jika dilakukan dengan benar.
Cara Deep Frying
Bagaimana cara memasak dengan metode deep frying?
1. Mempersiapkan Perlatan
Deep frying tidak membutuhkan peralatan khusus. Mengutip situs sekolah masak The Chopping Block, panci dengan dasar yang dalam bisa digunakan untuk deep frying. Panci yang dalam penting agar minyak tidak mudah tumpah. Panci yang dalam juga membuat lebih banyak makanan bisa digoreng dalam waktu bersamaan.
Selanjutnya, pastikan memiliki strainer penggorengan atau capitan untuk mengangkat makanan dari panci jika sudah selesai digoreng.
Jika memiliki alat deep fryer, suhu sudah tertera pada alat. Tetapi jika menggunakan panci biasa untuk deep frying, ada baiknya memiliki termometer masak untuk mengecek suhu minyak.
2. Memilih Minyak
Semua jenis minyak aman untuk deep frying, tetapi tiap jenis minyak memiliki titik asap yang berbeda-beda. Titik asap adalah suhu ketika minyak mengeluarkan penampakan asap yang jelas dan partikel-partikel minyak pecah sehingga mengeluarkan bau dan rasa tidak enak. USDA merekomendasikan menggunakan minyak dengan titik asap yang tinggi untuk deep frying.
Sebelum minyak dituang dan api dinyalakan, pastikan panci dalam keadaan kering.
3. Menggoreng Makanan
Deep frying dilakukan dengan cara merendam makanan ke dalam minyak panas. Suhu minyak dan waktu yang dibutuhkan untuk deep frying tergantung jenis makanannya. Mengutip Frymax, berikut rekomendasi suhu dan waktu penggorengan yang ideal untuk beberapa jenis makanan umum.
- Keripik kentang: 180℃, 6-10 menit
- Kentang goreng: 160℃ untuk 3-4 menit pertama, lalu naikkan suhu menjadi 180℃ dan goreng selama 3-4 menit
- Onion ring: 180℃, 2-4 menit
- Churros: 180℃, 2-4 menit
- Donat: 180℃, 2-5 menit
- Ayam goreng crispy: 170℃, 8-15 menit
- Udang: 175℃, 3-5 menit.
4. Setelah Menggoreng
Setelah menggoreng, angkat makanan dari panci dan letakkan pada piring yang dilapisi tisu dapur untuk menyerap minyak berlebih.
Minyak bekas deep frying bisa disaring untuk menghilangkan sisa-sisa makanan. Lalu, minyak bisa disimpan dalam tempat tertutup dan dimasukkan ke dalam kulkas. Buang minyak jika mulai mengeluarkan bau atau rasa yang tidak enak atau muncul lapisan buih di atasnya.
Kelebihan dan Kekurangan Deep Frying
Deep frying memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Apa saja?
Kelebihan Deep Frying
Kelebihan pertama deep frying adalah prosesnya yang cepat. Dengan teknik ini, masakan bisa matang secara merata dan konsisten.
Lalu, deep frying juga menghasilkan rasa yang gurih dan kuat, terlebih bagian luar makanannya. Makanan hasil deep frying memiliki karakteristik kulit yang renyah. Tekstur renyah ini membuat makanan hasil deep frying disukai.
Kekurangan Deep Frying
Mengutip Martify World, proses deep frying menggunakan minyak dalam jumlah yang cukup besar, sehingga makanan bisa menyerap lemak jenuh dan kolesterol dalam kadar yang tinggi. Ini meningkatkan kadar kolesterol jahat pada tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan yang melalui proses deep frying juga menyerap minyak dalam jumlah besar, sehingga kalorinya bertambah. Terlalu sering mengonsumsi makanan hasil deep frying bisa menyebabkan obesitas.
Selain itu, proses deep frying yang menggunakan suhu tinggi dapat membentuk zat-zat berbahaya seperti akrilamida, lemak trans, dan produk akhir glikasi lanjutan. Zat-zat ini berkaitan dengan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Terakhir, proses deep frying juga bisa berbahaya karena cipratan minyak panas bisa membakar kulit. Lalu, menggunakan minyak goreng dengan titik asap rendah bisa meningkatkan risiko kebakaran kecil. Karena itu, deep frying perlu dilakukan dengan hati-hati.
Makanan yang dimasak dengan deep frying memang gurih sehingga nikmat dimakan. Tetapi, sebaiknya tidak dimakan terlalu sering karena kandungan kalori dan kolesterol yang tinggi. Jika memasak dengan deep frying, sebaiknya berhati-hati agar tidak terkena minyak panas. Selamat memasak!
Simak Video “Mesti Coba! Uniknya Rasa Gorengan Buah di Jakarta Pusat“
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)