Jumat, Oktober 25


Jakarta

India diserang ancaman bom palsu berkali-kali. Hingga Kamis (24/10/2024), setidaknya 70 ancaman bom muncul.

Menurut sumber-sumber kantor berita PTI, dalam sehari ada sekitar 20 penerbangan masing-masing dari Air India, Vistara, dan Indigo, serta 14 penerbangan dari Akasa Air yang telah menerima ancaman bom.

Ancaman itu masih menjadi teka-teki bagi pemerintah India, sebab dalam 11 hari ada hampir 250 penerbangan maskapai asal India yang telah mendapat ancaman tersebut. Padahal, dalam kasus sebelumnya disebutkan bahwa seorang bocah iseng merupakan orang di balik insiden tersebut.


“Tim Tanggap Darurat Akasa Air memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak keamanan dan otoritas terkait,” ujar juru bicara Akasa Air seperti dilansir Times of India.

“Kami mengikuti seluruh prosedur keselamatan dan keamanan berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat dan tim Akasa Air di darat siap membantu para penumpang untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka,” juru bicara tersebut menambahkan.

Sementara itu, IndiGo juga mengonfirmasi 14 penerbangan domestik dan internasionalnya yang menerima ancaman keamanan.

“Semua pelanggan turun dengan selamat. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang terkait, dan prosedur operasi standar diikuti,” ucap juru bicara maskapai.

“Beberapa penerbangan Air India tunduk pada ancaman keamanan yang diterima di media sosial pada tanggal 24 Oktober 2024. Mengikuti protokol yang telah ditetapkan, pihak berwenang terkait segera diberitahukan, dan semua prosedur keamanan dipatuhi dengan ketat, sesuai dengan panduan dari pihak berwenang. Keselamatan dan keamanan penumpang, kru, dan pesawat kami tetap menjadi prioritas utama kami,” kata seorang pejabat Air India.

Awal pekan ini, Menteri Penerbangan India Sipil K Rammohan Naidu mengumumkan rencana pemerintah untuk memperkenalkan langkah-langkah legislatif untuk mengatasi ancaman bom. Hal itu termasuk individu-individu yang bertanggung jawab atas ancaman tersebut untuk masuk dalam daftar larangan terbang.

Di sisi lain, protokol Komite Penilaian Ancaman Bom (BTAC) telah dimodifikasi agar efektif menangani gelombang ancaman daring yang tengah menargetkan beberapa maskapai penerbangan India.

Sementara itu pihak keamanan masing-masing maskapai juga telah diinstruksikan untuk menerapkan protokol keamanan yang lebih fokus untuk menggeledah penumpang dan bagasi pesawat untuk memastikan tidak ada benda yang membahayakan.

(wkn/fem)

Membagikan
Exit mobile version