Sabtu, November 2


San Francisco

Seorang penumpang memukuli penumpang lain yang dalam kondisi bisu dan tuli, saat dia sedang terlelap di tengah penerbangan. Dia memukulinya sampai berdarah-darah.

Diberitakan New York Post, Jumat (1/1/2024) pria tak waras ini dengan kejam memukuli penumpang bisu ini di tengah penerbangan United Airlines dari San Francisco ke Washington Dulles pada hari Senin lalu. Padahal, mereka berdua tidak saling kenal dan belum pernah berjumpa.

Menurut pengaduan pidana, kejadian ini bermula ketika penyerang, Everett Chad Nelson, 44, bangun untuk menggunakan kamar mandi. Saat kembali ke tempat duduknya, Nelson berhenti di kursi 12F dan tanpa pemberitahuan, mulai menyerang seorang penumpang laki-laki yang sedang tidur dengan memukulnya berulang kali di wajah dan kepala hingga berdarah.


“Hal berikutnya yang saya tahu, saya hanya mendengar jeritan yang mengerikan. Dia sangat kasar dan agresif memukuli pria yang duduk di kursi dekat jendela di depan saya dan itu sangat kejam,” kata Sandhya Gupta, yang duduk di belakang korban kepada ABC 7 News.

Nelson menghujani pria yang tak berdaya itu dengan pukulan selama satu menit penuh, kata petugas. Akhirnya, seorang Samaria yang baik hati melompat masuk dan melepaskannya dari korban.

Nelson mematahkan hidung pria itu, menyebabkan darah berceceran di seluruh kursinya, dinding kabin, jendela, dan lengan jaket hijau Nelson. Korban juga mengalami lebam di matanya.

Setelah keduanya dipisahkan, seorang dokter yang kebetulan berada di dalam pesawat langsung merawat pria itu untuk luka-lukanya. Di momenm itulah, penumpang dan awak pesawat menemukan bahwa pria itu tidak dapat mendengar atau berbicara.

“Ketika dia mencoba berkomunikasi dengan kami dalam bahasa isyarat, saat itulah kami menyadari bahwa dia tuli dan tidak dapat berbicara,” katanya.

Dia dapat berkomunikasi dengan awak United melalui pesan telepon.

Lalu, pramugari memindahkan Nelson ke kursi paling depan dan menempatkan orang Samaria yang melerai tadi untuk bertugas mengawasinya hingga pesawat mendarat.

Pengaduan tersebut tidak menjelaskan motif dan tidak mengatakan apakah kedua pria itu memiliki hubungan sebelumnya sebelum serangan, yang tampaknya terjadi begitu saja.

Gupta mengatakan bahwa selama pertukaran pesan dengan korban, seorang pramugari menulis bahwa tersangka mengklaim korban menyerangnya di jalan sebelumnya. Tetapi korban menjawab bahwa ia belum pernah melihat pria itu.

Menurut Administrasi Penerbangan Federal, TSA menghubungi FBI di tengah penerbangan dan dan mengindikasikan ada gangguan ‘Tingkat 2’ di dalam pesawat, yang merupakan ‘perilaku kekerasan fisik’.

“Berkat tindakan cepat kru dan pelanggan kami, seorang penumpang berhasil ditahan setelah bersikap agresif secara fisik terhadap pelanggan lain dalam penerbangan dari San Francisco ke Washington Dulles pada hari Senin,” kata juru bicara United dalam sebuah pernyataan.

“Penerbangan mendarat dengan selamat dan disambut oleh paramedis dan penegak hukum setempat,” tambahnya.

Nelson didakwa dengan satu tuduhan penyerangan dengan memukul, memukul, dan melukai di yurisdiksi pesawat khusus Amerika Serikat. Dia terancam hukuman penjara hingga satu tahun jika terbukti bersalah.

(sym/sym)

Membagikan
Exit mobile version