Rabu, April 9


Jakarta

Ray Sahetapy meninggal dunia tidak hanya meninggalkan duka untuk keluarga. Komunitas Teater Mantuli juga mengungkapkan duka dan mengenang hal manis tentang Ray Sahetapy.

“Terima kasih karena Om Ray, anak-anak tuli dapat berkarya dan punya mimpi. Tanpa Om Ray, maka tidak ada Teater Tujuh. Tanpa Teater Tujuh, maka tidak akan ada Teater Mantuli. Kami akan selalu menjaga cita-cita Om Ray dan menjadi anak-anak tuli yang menginspirasi banyak orang,” tertulis dalam unggahan akun Instagram resmi Teater Mantuli dilihat pada Jumat (4/4/2025).

Ray Sahetapy merupakan pendiri Teater Tujuh. Banyak anggotanya kemudian gabung ke dalam komunitas Mantuli.


Anggota komunitas Teater Mantuli mengunggah foto ketika melayat ke rumah duka. Mereka didampingi oleh putra Ray Sahetapy, Rama Putra Sahetapy bersama istri, Merdi Octavia.

“Tidak hanya keluarga Om Ray yang berduka, kami, Teater Mantuli pun berduka kehilangan sosok yang berjasa bagi kami,” tulis Teater Mantuli dalam unggahan Instagram Story-nya yang diunggah kembali oleh menantu Ray Sahetapy, Merdianti Octavia, Jumat (4/4/2025).

Teman-teman Teater Mantuli melayar ke rumah duka Ray Sahetapy. Foto: dok. Instagram Story Teater Mantuli

Komunitas Teater Mantuli mengungkapkan akan menjadi penerus Ray Sahetapy. Mereka akan membantu anak-anak tuli yang mau berkreasi.

“Om Ray mendirikan Teater Tujuh, hampir seluruh anggota kami berasal dari Teater Tujuh, termasuk pendiri kami yang merupakan penerus langsung dari Om Ray. Dengan mewarisi cita-cita Om Ray, kami terus akan membina anak-anak tuli melalui Teater Mantuli dan menjadikan mereka inspirasi banyak orang, seperti Om Ray yang telah menginspirasi kami,” tutupnya.

Ray Sahetapy mendirikan Teater Tujuh bertujuan untuk mengembangkan kreativitas teman-teman tuli. Ray Sahetapy terinspirasi membuat itu semua dari mendiang putrinya Gisca dan juga putranya, Surya Sahetapy.

(pus/tia)

Membagikan
Exit mobile version