Senin, Oktober 21

Jakarta

Indonesia dinilai masih tertinggal dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dibandingkan negara lainnya. Hal itu menimbulkan tantangan di era digital seperti saat ini.

Chief Marketing Officer Searce, Kayla Spiess, mengatakan bahwa Indonesia tertinggal 10 tahun di belakang ketika berurusan dengan teknologi terbaru tersebut.

“Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi sebenarnya adalah masalah kepercayaan dari pasar. Misalnya, mereka akan merasa jika saya menaruh data saya di cloud, apakah aman atau tidak? Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang nyata di Indonesia,” ujar Kayla.


Searce yang merupakan perusahaan layanan di bidang sistem integrator yang menyediakan berbagai macam kebutuhan konsumennya di ranah komputasi awan atau cloud. Lebih lanjut, Kayla mengatakan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam adopsi dan pengembangan teknologi AI, mulai dari infrastruktur yang kurang memadai hingga keterbatasan talenta digital dan regulasi yang mendukung.

Namun, Kayla menambahkan bahwa peluang sangat besar serta dukungan pemerintah dalam program digitalisasi, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat AI dalam berbagai sektor bisnis dan kehidupan sehari-hari.

Country Director Searce Indonesia, Benedikta Satya mengungkapkan, pemanfaatan AI dapat mendukung Visi Indonesia Digital 2045, sehingga ketertinggalan penerapan teknologi AI Indonesia bisa dapat dikejar.

“Salah satu tujuan dari penggunaan teknologi AI adalah untuk mempercepat hal-hal yang harus dilihat atau dihasilkan dengan cepat dan tidak hanya mempercepat tetapi juga Anda harus dapat menemukan pasar yang tepat pada target pasar yang tepat. Ini berlaku di berbagai macam bidang untuk mendukung visi pemerintah tersebut,” tuturnya.

Kayla pun merespon terkait target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, teknologi terbaru memungkinkan untuk mencapai target tersebut.

“Tentunya disini diperlukan kerja sama dari seluruh pihak, disini pastinya teknologi juga memegang peranan sangat penting untuk membantu pencapaian di berbagai macam bidang dan industri. Pertumbuhan ekonomi masih dapat dicapai di banyak bidang dan saya percaya masih begitu banyak ruang untuk perkembangan di Indonesia,” pungkas dia.

Sebagai konsultan IT, Searce menghadirkan solusi menyangkut pemanfaatan AI dan analisis data untuk pertumbuhan dan inovasi bisnis, mulai dari membantu mengembangkan atau mengusulkan solusi terbarik untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi klien, membantu perusahaan di Indonesia dalam mengimplementasikan generatif AI dalam strategi pemesaran mereka.

Kemudian, solusi yang disesuaikan: Memahami kebutuhan dan tantangan unik setiap perusahaan untuk mengembangkan strategi AI yang disesuaikan. Hingga menawarkan keahlian dan dukungan: Memandu perusahaan melalui seluruh proses adopsi AI, mulai dari strategi dan implementasi hingga pelatihan dan dukungan berkelanjutan.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version