Minggu, Desember 22


Jakarta

Ketum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), mengatakan tanpa partai kecil tak ada Indonesia. OSO menyampaikan untuk tidak menghina partai-partai kecil.

Hal itu diutarakan OSO saat acara HUT ke-18 Partai Hanura di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024). Awalnya OSO mengatakan untuk jangan menganggap partai kecil.

“Dan di sini ada partai-partai yang jangan dianggap kecil. Tanpa partai kecil tidak ada Indonesia,” kata OSO dalam sambutannya.


OSO menyampaikan untuk jangan menghina partai-partai kecil serta yang tak lolos parlemen. Menurutnya, partai kecil juga memiliki semangat juang yang sama seperti partai besar.

“Jadi jangan hina partai-partai kecil. Jangan dihina partai-partai yang tidak lolos. Karena dia mempunyai semangat juang yang sama dengan partai-partai besar,” jelasnya.

OSO mengaku bangga dengan partai-partai yang hadir dalam acara tersebut. Diketahui, dalam acara itu dihadiri sejumlah politikus PDIP, Perindo, PKS, PSI, PBB, dan PAN.

“Saudara, saya bangga. Saya bangga dengan keluarga besar partai-partai yang hadir. Ini semua tokoh-tokoh nasional. Karena dia membawai dan mempunyai cabang di seluruh Indonesia,” jelasnya.

OSO mengaku dirinya berpihak pada Jakarta. Sebab, menurutnya, di Jakarta banyak yang belum makmur.

“Sebab, saya mengatakan, kenapa saya berpihak kepada daerah ini? Karena daerah ini, banyak yang belum makmur. Saudara percaya nggak? Jangankan Jakarta di sebelah Jakarta saja belum makmur, apa lagi di daerah yang jauh,” tuturnya.

Mantan Ketua DPD ini pun menyinggung Jawa Barat yang belum makmur. Menurutnya, hal itu menjadi tugas pemimpin yang mendatang akan berat.

“Jawa Barat belum makmur padahal sebelah. Banjir lagi. Astagfirullahaladzim. Jadi tugas pemimpin-pemimpin yang mendatang akan berat. Itu sebabnya, kita memerlukan satu kerjasama,” tuturnya.

“Dan dimulainya dari sini, dari Jakarta ini. Belum ada daerah-daerah yang bisa mengatasi tentang nasional kecuali Jakarta ini. Belum ada,” tutupnya.

Diketahui dalam acara itu turut dihadiri Menteri Agama Nasarrudin Umar, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, eks Menko Polhukam Mahfud Md, dan Ketua DPP PDIP Eddy Sitorus.

(rfs/rfs)

Membagikan
Exit mobile version