![](https://i3.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2023/06/27/ilustrasi-penipuan-online_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Penggunaan mobile banking dan ewallet (dompet digital) sudah menjadi hal lumrah dalam sehari-hari. Tapi, jika tidak hati-hati dalam menggunakan perangkat yang kamu pakai untuk hal itu, hacker bisa menyusup dan mengambil alih.
Ada beberapa tanda rekening kamu dibobol hacker. Yang pertama, adanya transaksi yang tak dikenal. Bahkan transfer dana dalam jumlah kecil pun patut dicurigai.
Tanda lainnya adanya email atau notifikasi yang menyatakan detail akun mengalami perubahan (padahal jelas-jelas tidak pernah kamu ubah), telepon dari orang asing yang mengaku sebagai provider pembayaran, pesan asing dari nomor tak dikenal, hingga surel berisi link mencurigakan yang ternyata sudah pernah diklik.
Melansir Keeeper, akun bank dapat dihack karena beragam hal. Misalnya serangan brute force yang menggunakan perangkat lunak untuk menebak kredensial login melalui uji coba. Perangkat lunak ini mengandalkan kata-kata dalam kamus, frasa populer, kata sandi yang umum digunakan, dan pola angka dan huruf tertentu lainnya hingga menemukan kecocokan.
Paling sering adalah kena phishing. Serangan phishing terjadi saat penjahat dunia maya berhasil membuat seseorang membagikan informasi pribadi seperti kata sandi atau nomor kartu kredit dengan menyamar sebagai orang atau perusahaan yang terpercaya.
Terkadang, penjahat dunia maya akan melakukan serangan phishing sambil berpura-pura menjadi organisasi tempat kamu memiliki akun. Serangan phishing biasanya dilakukan melalui email, tetapi kamu juga dapat menjadi korban serangan phishing melalui smishing melalui pesan teks atau vishing melalui telepon.
Selain itu, SIM Swapping atau pengaktifan sim card baru secara ilegal (walaupun jarang terjadi). Pencurin kartu kredit guna mencuri informasi kartu juga dapat menjadi pintu awal.
Apa yang Harus Dilakukan jika Akun Bank Kena Hack?
1. Kontak bank secepatnya
Hubungi bank kamu segera setelahmenyadari rekening bank telah diretas untuk mencegah kerugian finansial lebih lanjut. Sebagian besar bank memiliki halaman web atau departemen yang didedikasikan untuk membantu melaporkan aktivitas penipuan.
Bisa juga dengan menghubungi seseorang dari cabang bank setempat, dan mereka akan membantu kamu menutup atau membekukan rekening sebelum penjahat dunia maya mengosongkannya.
2. Ganti password
Termasuk juga ‘security question; dari akun yang telah kena hack. Gunakan password yang lebih kuat dan sulit ditebak, buat seunik mungkin.
3. Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA)
Siapkan Autentikasi Multifaktor (MFA) di rekening bank dan setiap rekening lain milik kamu. MFA adalah langkah keamanan tambahan yang memerlukan bentuk autentikasi lain sebelum kamu dapat mengakses akun.
Beberapa contoh MFA termasuk PIN, kode dari aplikasi autentikator, atau sidik jari. Mengaktifkan MFA mencegah penjahat dunia maya mengakses rekening bank karena mereka tidak hanya memerlukan nama pengguna dan kata sandi, tetapi juga bentuk autentikasi tambahan dari kamu.
4. Laporkan ke polisi
Jangan diam saja, kamu dapat melaporkan kejadian ini kepihak berwenang. Polisi akan menginvestigasi kasus kamu dan bakal membantu mencegah penipuan atau scam untuk orang lain.
(ask/afr)