Minggu, Februari 23

Jakarta

Sebagai imbalan bantuan militer Amerika Serikat ke Ukraina, Presiden Donald Trump meminta Ukraina memberikan akses ke sumber daya alam termasuk mineral tanah jarang Ukraina. Namun sejauh ini, presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy masih menolak menandatangani kesepakatan karena dinilai berat sebelah.

Ukraina punya cadangan mineral penting sangat besar, dipakai di industri dirgantara, pertahanan, dan nuklir. Pemerintahan Trump tampak tertarik mengaksesnya guna mengurangi ketergantungan pada China. Tetapi Zelenskyy mengatakan eksploitasi apa pun harus sesuai dengan jaminan keamanan bagi Ukraina untuk menghalangi agresi Rusia di masa mendatang.

Saat ini, Pemerintah AS terus mendesak Ukraina menandatanganinya. “Ikatan ekonomi yang mengikat dengan Amerika Serikat akan menjadi jaminan terbaik terhadap agresi di masa mendatang dan bagian integral dari perdamaian abadi,” cetus jubir White House National Security Council, Brian Hughes.


Secara keseluruhan, proposal itu mungkin akan membuat Washington memiliki sumber daya alam senilai USD 500 miliar di Ukraina, termasuk minyak dan gas. Adapun tiga sumber mengatakan ke Reuters bahwa AS mengusulkan untuk mengambil alih kepemilikan 50% mineral penting Ukraina.

Mineral tanah jarang Ukraina

Ada beberapa logam dan bahan baku yang amat dibutuhkan untuk produksi produk berteknologi tinggi, khususnya terkait dengan transisi energi hijau, tapi juga elektronik konsumen, infrastruktur kecerdasan buatan, dan senjata.

Desakan untuk mengatasi kerusakan iklim dan mengurangi bahan bakar fosil memicu permintaan mineral transisi energi seperti kobalt, tembaga, litium, dan nikel, yang berguna untuk elektrifikasi transportasi dan pembuatan turbin angin. Mineral yang sama dan lainnya juga dipakai membuat ponsel, pusat data AI, dan senjata seperti pesawat tempur F-35.

Unsur tanah jarang sendiri adalah 17 mineral penting yang sangat diperlukan untuk ponsel, kendaraan listrik, sistem kendali rudal, dan aplikasi elektronik, industri, dan energi lainnya. Meski namanya demikian, sebagian besar unsur tanah jarang tidak terlalu langka, tapi ekstraksi dan pemurniannya sangat sulit dan sangat merusak lingkungan. Maka produksinya terkonsentrasi di sangat sedikit tempat, terutama China .

REE (rare earth element) meliputi europium yang digunakan dalam kendali pembangkit listrik tenaga nuklir, disprosium, gandolinium, dan praseodimium, yang digunakan dalam magnet di telepon seluler, dan gadolinium, holmium, dan iterbium, yang digunakan dalam laser dan lain-lain.

Sebuah artikel tahun 2022 oleh kepala Asosiasi Geolog Ukraina, Hanna Liventseva, mengklaim negaranya memiliki sekitar 5% sumber daya mineral dunia. Menurut data Ukraina, negara tersebut memiliki endapan 22 dari 34 mineral yang diidentifikasi sebagai penting oleh Uni Eropa, termasuk tanah jarang seperti lantanum, cerium, neodymium, erbium, dan yttrium.

Sebelum pecahnya perang dengan Rusia, Ukraina pemasok utama titanium, memproduksi sekitar 7% dari produksi global pada tahun 2019. Negara tersebut juga mengklaim memiliki 500.000 ton cadangan litium dan seperlima dari grafit dunia, komponen penting pembangkit listrik tenaga nuklir.

Namun karena Rusia yang menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, sebagian besar cadangan ini telah hilang. Menurut perkiraan, hingga 40% sumber daya logam Ukraina berada di bawah pendudukan Rusia. Pasukan Rusia juga menduduki sedikitnya dua deposit litium Ukraina, satu di Donetsk dan satu lagi di Zaporizhzhia.

(fyk/rns)

Membagikan
Exit mobile version