Kamis, Maret 6


Jakarta

Banjir bandang yang melanda kawasan Puncak, Bogor, mengakibatkan kerusakan parah dengan jembatan putus dan tebing longsor. Meskipun banjir sempat mengganggu lalu lintas dan menurunkan jumlah pengunjung, Taman Safari Indonesia (TSI) memastikan kegiatan operasional tetap berjalan normal dan aman untuk dikunjungi, sambil mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi bencana di masa depan.

Baru-baru ini banjir besar melanda kawasan Puncak, Bogor yang membuat wilayah wisata itu porak-poranda. Bukan hanya banjir, jembatan putus sampai tebing longsor juga menimpa kawasan tersebut.

Ketika banjir terjadi, genangan air sempat terjadi di titik Simpang Taman Safari dan sempat mengganggu lalu lintas di sana. Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntara, Minggu (2/3/2025) mengatakan untungnya genangan tersebut tak berangsur lama dan lalu lintas bisa kembali berjalan.


“Genangan kalau hujan air yang turun dari jalur TSI saja. Tapi bisa dilewati (kendaraan) sekarang sudah surut. (Lalin) Puncak sudah normal,” katanya dikutip dari detikNews.

Menanggapi banjir yang terjadi, Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia (TSI), Alexander Zulkarnain, menyampaikan turut prihatin atas kejadian banjir bandang yang terjadi. Dan dalam situasi banjir yang terjadi, TSI mengalami penurunan pengunjung namun kini berangsur membaik.


“Ada penurunan pengunjung saat terjadi banjir dan longsor namun saat ini sudah berangsur normal,” kata Alex saat dihubungi detikTravel, Rabu (5/3).

Alex juga menegaskan bahwa destinasi di bawah TSI Group seperti Enchanting Valley Megamendung, Taman Safari Bogor, Safari Resort, dan Royal Safari Garden masih beroperasi seperti biasa. Dan aman untuk dikunjungi.

“Operasional berjalan normal dan pengunjung dapat menikmati berbagai pengalaman wisata tanpa terganggu oleh dampak bencana di kawasan Puncak,” kata dia.

Mitigasi Banjir

Alex mengatakan Taman safari Indonesia memiliki langkah antisipasi untuk menghadapi banjir yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa TSI sebagai lembaga konservasi senantiasa untuk menjaga serta memitigasi lingkungan agar ekosistem alam tetap terjadi.

Dia mengatakan ada sejumlah langkah yang ditempuh untuk mengantisipasi potensi bencana, antara lain pemetaan ulang titik rawan longsor, penguatan infrastruktur, kemudian program penghijauan berkelanjutan, dan koordinasi dengan pihak berwenang.

“Melakukan pemetaan ulang terhadap area yang berpotensi terdampak dan memperkuat titik-titik rawan. Lalu, penguatan infrastruktur (yakni) melakukan pemeriksaan dan pengawasan berkala terhadap saluran air, kondisi tanah, serta sistem drainase guna mengurangi risiko bencana,” kata dia.

“(Untuk) program penghijauan berkelanjutan, melanjutkan penanaman pohon dan pengelolaan lingkungan yang berbasis konservasi untuk meningkatkan kapasitas resapan air. Koordinasi dengan pihak berwenang yaitu bekerja sama dengan instansi terkait dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan,” ujar Alex.

Alex juga menanggapi penilaian pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengatakan bahwa penyebab dari banjir di kawasan Puncak itu adalah alih fungsi lahan. Bukan hanya itu, Dedi juga mengatakan jika tempat-tempat wisata di kawasan Puncak perlu dievaluasi terkait dengan isu lingkungan.

Alex mengatakan akan mengikuti arahan dari pemerintah, baik dari daerah maupun pemerintah pusat.

“Kami selalu mematuhi peraturan dari pemerintah pusat dan daerah, serta bekerja sama aktif dengan para pemangku kepentingan,” ujarnya.

Ia juga menerangkan jika TSI Bogor memiliki ekosistem alami yang begitu luas dengan banyaknya titik-titik resapan air dan selalu berkontribusi aktif dalam penanaman pohon. Hal itu sebagai upaya konservasi dalam menjaga ekosistem lingkungan.

“Hingga saat ini telah ditanam puluhan ribu pohon sebagai bagian dari komitmen konservasi dan upaya menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan Puncak. Vegetasi alami ini tidak hanya berfungsi sebagai habitat satwa, tetapi juga membantu mengurangi risiko banjir dan longsor dengan meningkatkan daya serap air tanah,” kata dia.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version