
Jakarta –
Seorang mantan masterchef yang kelola kedai ungkapkan marahnya di media sosial. Ia tak terima ada pelanggan yang memberikan ulasan bintang 1 untuk kedainya.
Menjalankan suatu bisnis tak hanya bertugas untuk menjaga kualitas makanannya saja. Tetapi menjaga penilaian dari pelanggan untuk kemudian ditampilkan di internet juga hal yang tak mudah.
Ulasan dan nilai yang diberikan pada Google Review, misalnya, sangat berperan penting untuk menarik pelanggan lain. Ulasan jelek akan membuat banyak orang enggan datang dan mencoba makanan di sana sehingga berisiko merusak bisnis.
Bukan hal yang aneh jika banyak pebisnis kemudian berbondong-bondong memeriksa ulasan mereka di internet. Bahkan ada mantan masterchef yang marah gegara mendapat ulasan buruk atas kedai miliknya.
Baca juga: Yuk, Berburu Takjil di 5 Pasar Takjil Populer di Jakarta!
Kedai makanan milik Masterchef ini disoroti usai pemiliknya marah. Foto: Sethlui
|
Melansir Sethlui (5/3) Aaron Wong seorang pemilik kedai makanan sekaligus mantan Masterchef Singapura menyampaikan kemarahannya di media sosial. Amarahnya disebabkan oleh sebuah ulasan jelek yang ditemui terhadap kedainya bernama Jiak Song Mee Hoon Kway.
Kedai yang berada di Bukit Merah, Singapura mendapat penilaian bintang 1 dari pelanggannya. Begitu pula komentar tajam yang dituliskan dari tamu bernama Rachel Lim.
“Datang pada hari Minggu dan diinformasikan bahwa kedai tutup, sekitar pukul 22.30,” tulis Rachel.
Wong merasa ulasan tersebut tak benar. Pasalnya di hari tiu dan jam yang disebutkan kedai milik Aaron benar-benar buka dan beroperasi seperti biasa.
|
“…Kami menerima rating bintang 1 pada Google mengatakan bahwa orang ini datang dan kami bilang kepadanya kami sudah tutup. Tetapi kami masih buka dan berada di kedai dan tidak ada satupun yang datang kemudian bertanya apakah kami masih buka. Ini unggahan yang 100% palsu…” tulis Wong pada keluhannya.
Walaupun terdengar sederhana tetapi Wong merasa unggahan palsu seperti ini dapat merusak banyak bisnis. Oknum tersebut menurutnya secara terang-terangan ingin melakukan sabotase atas kerja keras Wong bersama timnya.
Hal ini rupanya juga dilihat dari sudut pandang yang sama oleh netizen. Banyak yang tak setuju dengan cara menjatuhkan sebuah kedai sederhana melalui persaingan tak sehat.
“Sangat buruk, ia benar-benar berusaha menyabotase para pekerja keras di kedai makanan,” tulis seorang netizen.
“Di dunia ini memang banyak orang menyebalkan, bahkan tidak mungkin mereka akan memberi rating 1 hanya karena pisau dan garpu diletakkan pada posisi yang salah,” timpal netizen lainnya.
(dfl/odi)