Sabtu, Oktober 5


Jakarta

Pengguna mobil low cost green car (LCGC) menjadi sorotan di media sosial. Tak sedikit warganet yang menilai pengguna LCGC sering bikin jengkel di jalan raya.

Baru-baru ini, viral di media sosial pengendara mobil LCGC Datsun GO Panca tiba-tiba motong jalur ke kiri. Pengendara Datsun yang disebut sebagai taksi online itu sampai menyebabkan kecelakaan.

Peristiwa itu terekam kamera dan diunggah akun Instagram Dashcam Indonesia. Tampak mobil Datsun berwarna hitam dari arah percabangan jalan masuk ke jalan utama tapi langsung memotong sehingga menyebabkan kecelakaan dengan kendaraan yang ada di jalur utama.


Sebelumnya juga viral pengendara LCGC Daihatsu Sigra berkendara ugal-ugalan di jalan raya. Mobil berkelir hitam itu menyebabkan kecelakaan karambol.

Video viral itu diunggah akun dashcam_owners_indonesia. Dalam video yang beredar tersebut, tampak Daihatsu Sigra berkelir hitam mengemudi dengan liar. Tiba-tiba dia berbelok ke kiri, sementara di lajur kirinya terdapat mobil lain, yaitu Honda Jazz berwarna oranye.

Honda Jazz yang diserempet Sigra menghindar ke lajur kirinya lagi. Nahas, di kiri terdapat motor putih. Alhasil, pemotor terjatuh.

Sedangkan Sigra hitam tetap melaju dan seakan mencoba melarikan diri. Perekam video mencoba mengejarnya dan berhasil memberhentikan pengemudi Sigra yang menyebabkan kecelakaan karambol ini.

Tak cuma itu, beberapa kali juga viral pengguna LCGC yang menjadi lane hogger dengan berjalan lambat di lajur paling kanan jalan tol. Kenapa pengguna LCGC kerap bikin jengkel di jalan raya?

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menilai mungkin mereka pengguna LCGC merupakan pengguna baru kendaraan roda empat. Bisa jadi mereka masih punya kebiasaan menggunakan sepeda motor dan dibawa saat mengendarai mobil.

“Dengan maraknya LCGC dipakai ojol (taksi online-RED) memang banyak pengemudi-pengemudi pemula bermunculan. Mereka rata-rata tumbuh dari pengendara motor. Tahu dong motor jalannya kayak apa di sini? Jika ketemu hambatan, banyak yang harusnya menghindar, ngerem tapi ini malah ngeles ke kiri atau kanan. Sekalipun bahaya, motor itu kecil, masih excused lah. Tapi kalau sudah beralih ke mobil, bahaya,” kata Sony kepada detikOto, Minggu (7/7/2024).

Menurut Sony, siapa pun pengendaranya dan apa pun jenis kendaraannya jangan anggap remeh mengemudi. Pengemudi pemula pun harus mengubah perilakunya.

“Pertama tumbuhkan etika dalam berkendara. Kedua, pahami aturan berlalu lintas. Ketiga jangan pernah berhenti belajar,” sebutnya.

Sony berpesan kepada pengendara LCGC atau pengendara pemula untuk tidak bertindak sembarangan di jalan raya. Ada etika yang harus diketahui dan dijalankan. Termasuk saat bermanuver, berbelok, atau pindah lajur.

“Pindah lajur cek kaca spion, nyalakan sein dan bergerak jika kosong. Kedua, saat bingung berhenti di bahu jalan, nyalakan hazard dan cek aplikasi. Ketiga, sesuaikan kecepatan dengan aturan lalu lintas,” pungkasnya.

(rgr/mhg)

Membagikan
Exit mobile version