Selasa, Januari 7


Jakarta

Menyambut tahun baru 2025, Taiwan meluncurkan visa untuk para pelancong digital atau digital nomaden (nomad). Visa itu memungkinkan turis asing tinggal hingga enam bulan.

Melansir Travel and Leisure Asia, Sabtu (4/1/2024), Taiwan memperkenalkan visa itu pada 1 Januari 2025. Kebijakan terbaru itu akan menyambut para digital nomad di wilayah Hualien, Taitung, Tainan, dan Pingtung.

Visa digital nomad tersebut adalah yang terbaru di Asia dan ditujukan untuk menarik para individu agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Taiwan.


Visa baru itu bertujuan untuk menyederhanakan proses mendapatkan izin tinggal permanen di Taiwan. Mereka juga menargetkan kunjungan hingga 400 ribu pekerja jarak jauh pada tahun 2032. Tak hanya itu, mereka menawarkan hingga 10 ribu kesempatan pelancong untuk mendapatkan ‘Employment Gold Card’, yakni gabungan visa, izin kerja, dan izin tinggal di Taiwan.

Selain itu, Taiwan berkolaborasi dengan Osaka dan Fukuoka di Jepang, serta Korea Selatan, untuk melengkapi visa yang sudah ada, sehingga para pelancong dapat memperpanjang masa tinggal mereka di destinasi Asia Timur lainnya setelah berada di Taiwan.

Untuk mendapatkan visa tersebut, traveler harus bekerja dari jarak jauh di Taiwan. Selain itu ada beberapa persyaratan lainnya seperti harus berusia 30 tahun ke atas dengan pendapatan tahunan minimal 60 ribu USD (sekitar Rp 972 juta) di tahun sebelumnya.

Atau traveler harus berusia antara 20 hingga 29 tahun dengan pendapatan tahunan minimal 24 ribu USD (sekitar Rp 388,8 juta) pada tahun sebelumnya.

Proses peninjauan aplikasi akan dibebaskan untuk nomaden yang sebelumnya telah mendapatkan visa nomaden digital dari negara lain. Melalui proses tersebut, visa jangka pendek akan diberikan dengan masa berlaku 3 bulan. Masa berlaku ini dapat diperpanjang selama 3 bulan lagi, sehingga masa tinggal maksimal 6 bulan.

Melansir berbagai sumber, selain Taiwan, sebelumnya ada beberapa negara di Asia yang telah meluncurkan visa serupa, yakni Indonesia, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Turki, Malaysia, hingga Thailand.

(wkn/fem)

Membagikan
Exit mobile version