Sabtu, Oktober 5


Jakarta

Singapura adalah destinasi favorit warga Indonesia. Siap-siap deh, tiket pesawat ke Negeri Merlion akan makin mahal karena bioavtur.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menjelaskan biaya tambahan itu berupa pajak karena penerbangan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan (Sustainable Aviation Fuel/SAF).

“Tentang bioavtur ini kalau bapak/ibu nanti terbang ke Singapura per 1 Januari 2026 akan dipajaki, tiketnya akan lebih mahal karena pesawat kita datang ke Changi, tiket pulangnya akan jauh lebih mahal karena sudah mewajibkan 1% bioavtur dan harga bioavtur dibebankan ke tiket penumpang,” kata Eniya dalam acara Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis lalu, dikutip Sabtu (6/7/2024).


Jika melihat seberapa besar kenaikannya, dikutip dari CNA, untuk penerbangan langsung dari Singapura ke Bangkok, Tokyo dan London kemungkinan akan naik masing-masing sekitar S$ 3, S$ 6 dan S$ 16.

Penumpang kelas premium bakal membayar retribusi lebih tinggi. Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) baru akan merinci aturan ini pada 2025.

Menurut Eniya, saat ini situasi global memang saling berkaitan. Untuk itu, pemerintah juga sedang menyiapkan rancangan peta jalan nasional terkait SAF di Indonesia.

“Kita inginkan di sektor aviation ada akselerasi untuk bioavtur. Kemenko Marves sudah mempunyai roadmap dari bioavtur untuk penggunaan di pesawat terbang, sudah dikeluarkan Kemenko Marves,” kata Eniya.

Eniya menyebut saat ini dalam tahap berbagai kementerian sedang memberi masukan tentang SAF.

“Pertamina juga sudah mempersiapkan saya rasa karena kita ingin dorong dari palm based bioavtur juga. Mudah-mudahan ini yang bisa mengakselerasi investasi kita di renewable energy,” dia menambahkan.

***

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca berita selengkapnya di sini.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version