Rabu, Oktober 2


Jakarta

Pohon tabebuya atau dikenal bunga sakuranya Indonesia menunjukkan kecantikannya dengan bunga bermekaran, termasuk di Kota Tua, Jakarta. Pengunjung pun terpukau.

Ada empat pohon tabebuya di kawasan Kota Tua di Jakarta Barat itu. Bunga pohon tabebuya yang menjulang tinggi itu sedang mekar-mekarnya. Dari keempat pohon tabebuya, tiga di antaranya berbunga warna putih dan satunya berwarna merah muda.

Mekarnya bunga tabebuya itu menambah kesan indah di kawasan Kota Tua Jakarta dengan bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang elegan. Kini ditambah dengan mekarnya bunga pohon tabebuya.


Saat detikTravel berkunjung ke kawasan Kota Tua Jakarta, Senin (30/9/2024) situasi pengunjung tak seramai biasanya. Tentu saja karena di hari Senin adalah waktu libur untuk museum-museum, tetapi tak sedikit juga pengunjung yang datang kawasan Kota Tua di hari Senin itu.

Seperti suguhan spesial bagi pengunjung yang datang di hari ini karena mekarnya bunga tabebuya yang cantik. Dari pantauan detikTravel, pengunjung yang melintas tepat di bawah pohon tabebuya tak melewatkan untuk mengabadikannya, entah itu pengunjung lokal atau pun turis asing.

Turis asing yang terpukau dengan bunga tabebuya ini adalah Bradley Armstrong. Wisatawan asal Australia itu berkunjung ke Kota Tua karena ingin melihat perubahan yang terjadi di masa kini.

Karena beberapa tahun ke belakang Bradley sempat tinggal di Indonesia. Ketika ia berkunjung kembali ke sini, Bradley melihat keindahan yang ditunjukkan oleh dua pohon dekat Rumah Hantu Kota Tua Jakarta.

“Ini tempat yang bersejarah dan pohon-pohon yang lagi berbunga itu amat sangat indah. Dan apalagi (ditambah) langit yang biru,” katanya yang cukup fasih menggunakan Bahasa Indonesia kepada detikTravel.

Bradley juga mengatakan jika lebih banyak lagi pohon-pohon tabebuya besar seperti saat ini, pasti akan lebih teduh di tengah matahari Jakarta yang terik. Selain itu, pastinya ketika pohon-pohon tabebuya bermekaran akan menambah kecantikan kawasan ini.

“Ya itu sangat penting seperti hari ini, hari yang panas. Perlu banyak pohon lagi di sini, kalau kita lihat ada pohon yang berbunga itu pasti lebih cantik kan,” dia menambahkan.

Tak hanya Bradley yang terpukau dengan pohon tabebuya yang sedang berbunga ini, Dian juga menjadikan pohon tersebut sebagai latar untuk ia berfoto. Saat berjalan-jalan di kawasan Kota Tua ini ia melihat dari jauh terdapat pohon berbunga putih, maka dari itu ia penasaran dan mendekatinya.

“Awalnya sih keliling-keliling terus lihat ada pohon bunganya lucu gitu ada yang putih sama pink. Lumayan lucu buat foto-foto,” ujarnya.

Sementara itu, kesan yang berbeda dirasakan oleh PJLP Kebersihan Kota Tua Jakarta, Budiyanto. Dia happy kendati pekerjaan untuk bersih-bersih menjadi ekstra. Dia berkelakar kendati bunga tabebuya itu indah saat dilihat, tapi tidak indah bagi pekerjaannya. Sebab, dia menjadi lebih sibuk ketimbang hari-hari ketika bunga tabebuya tidak mekar.

Ya, pagi hari ia sudah harus menyapu sampah-sampah bunga yang berjatuhan di bawah pohon itu dan area lebih jauh karena bunga yang diterbangkan angin. Belum juga beranjak siang, area yang sudah dibersihkan kembali berserakan bunga yang berjatuhan.

Budiyanto dan tim memang harus membersihkan bunga tabebuya yang gugur itu secara rutin, sebab getah bunga itu dikhawatirkan merusak batuan andesit di Kota Tua.

“Bunganya ini (yang berjatuhan) kotor jadinya ke andesit-andesit jadi lebih baik kita bersihin. Setiap hari dibersihin sampai malam, sampai steril, dan bersih banget,” kata dia.

Dia bilang pohon-pohon tabebuya itu sudah berbunga sejak seminggu lalu.

“Udah dari seminggu yang lalu dia berbunga,” kata Budi.

Keempat pohon tabebuya itu terpisah di dua bagian, bagian pertama di samping kiri Museum Wayang dekat Rumah Hantu Kota Tua dan di samping kanan Museum Wayang dekat pintu masuk Museum Fatahilah.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version