Jumat, Juni 28


Jakarta

PT Suzuki Indomobil Sales sudah memperkenalkan varian hybrid mereka yakni All New Ertiga Hybrid dan XL 7 Hybrid dengan mengusung teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Namun harus diakui, baterai yang digendong kedua produk Suzuki tersebut sangat kecil, hanya memiliki kapasitas 12V.

Rupanya pemilihan baterai kecil yang digendong bukan tanpa alasan. Berbagai pertimbangan menjadi dasar, salah satunya ialah market Indonesia belum siap akan kehadiran kendaraan full listrik. Bahkan jika Suzuki langsung memproduksi mobil listrik, Suzuki memprediksi hal tersebut akan membuat para suplayer atau vendor mengalami kebangkrutan karena tidak lagi dibutuhkan jasa mereka.

“Kenapa di kami (Suzuki Indonesia) meluncurkan hybrid versi kami (SHVS) terlebih dahulu atau Mild Hybrid, baru menuju teknologi yang lain. Kalau kami melihatnya secara market, menurut kami itu (mobil listrik) butuh proses,” ucap Deputy to 4W Sales & Marketing Managing Director PT SIS, Donny Ismi Saputra saat kunjungan pabrik Suzuki di Cikarang Jawa Barat.


“Saat ini dengan teknologi kami yang sekarang, kami masih bisa mempertahankan rantai pasok kami, saat kami mengubah manufactur kami, bagaimana dengan rantai pasok kami yang sekarang sudah ada. ini kan yang perlu kami pikirkan,” Donny menambahkan.

Sehingga menurut Donny untuk bisa benar-benar mewujudkan mobil listrik di Indonesia, masyarakat Indonesia harus diedukasi akan penting dan keuntungannya memiliki mobil listrik, dan hal tersebut membutuhkan yang tidak sebentar.

“Atau tanda kutip kalau kami tidak memikirkan rantai pasok kami, dan tidak mementingkan lokal konten kami (jika langsung memproduksi mobillistrik di Indonesia). Tapi kan tidak seperti itu, dan itu akan menyengsarakan vendor atau tear 1, 2, dan 3,” kata Donny.

Suzuki Ertiga Cruise Hybrid Foto: (Septian Farhan Nurhuda/detikOto)

“Pada saat kita bicara kendaraan elektrifikasi dan kendaraan yang sekarang, ya kita harus berproses. Kami berpikir seperti itu, dan kami memiliki roadmap untuk menuju full elektrifikasi,” ujar Donny.

Lalu kapan Suzuki akan benar-benar memproduksi mobil listrik di Indonesia?

“Sekarang yang ICE (mesin bensin) di hybrid-kan dulu, hybrid yang terjangkau terlebih dahulu. Ini menurut kami dari Suzuki ya. Kalaupun kami punya teknologi hybrid yang lebih canggih tapi keterjangkauan (konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan pembeliannya) atau yang menikmati tidak banyak itu buat apa?” tanya Doni kembali kepada awak media.

Nah bagaimana menurut detikers, beri komentar di kolom komentar ya.

(lth/din)

Membagikan
Exit mobile version