Jumat, September 20


Jakarta

Aktor Surya Saputra mengalami trauma pada masa kecil yang sempat membuatnya gagap saat berbicara. Dia pun tak ingin, trauma seperti itu juga terjadi pada anaknya.

Hal tersebut terjadi karena didikan orang tua yang keras sehingga suami Cynthia Lamusu itu banyak memendam perasaan.

“Aku tumbuh di keluarga yang keras sampai akhirnya pas kecil sempat gagap, terus hal itu nggak mau saya ulangi ke anak-anakku. Ortu saya dulu nggak biarin saya nangis. Saya nangis digaplok, nggak ada saya nangis. Berat buat saya nangis,” cerita Surya Saputra saat ditemui di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2024).


Tak mau mengulang kejadian serupa, Surya Saputra menerapkan hal berbeda dalam pola didik untuk kedua anaknya.

“Akhirnya aku mau anak-anak cerita kalau nggak suka dengan ayahnya, marah dengan ayahnya, senang atau kangen, itu harus terbuka. Saya nggak mau apa pun yang dirasakan anak itu dipendam dan karena nggak enak akhirnya membekas terus-terusan,” jelas Surya Saputra.


Bintang film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis itu membuka ruang untuk anak-anaknya bisa bercerita kepadanya. Dia bersedia menjadi ayah dan pendengar untuk anak-anaknya.

“Sekarang saya di rumah lagi coba begitu. Kasih tahu ke papah, tapi di luar jangan nangis, ya. Di sini nggak apa-apa kamu nangis, gitu. Jadi itu yang sekarang saya terapin di rumah setelah main di film ini,” ujar Surya Saputra.

Aktor berusia 49 tahun itu memperbolehkan anak-anaknya menangis di hadapannya. Namun, ia berpesan pada kedua anaknya agar tidak menangis di depan orang lain.

“Saya kasih tahu, depan orang jangan nangis ya, tapi depan papa mama be as vulnerable as you can. Kamu boleh nangis dan papa nggak akan melihat kamu lemah,” janji Surya Saputra pada anak-anaknya.

(ahs/pus)

Membagikan
Exit mobile version