Sabtu, Januari 4

Jakarta

Di penghujung tahun 2024, Opensignal merils laporan kinerja layanan seluler Indonesia. Ada lima provider yang dilakukan survei, yaitu Tri (3), IM3, Smartfren, Telkomsel, dan XL Home.

Berbeda dengan laporan sebelumnya, kali ini Opensignal turut memasukan kategori 5G yang sudah disediakan oleh para operator seluler. Pada kategori ini, Telkomsel menjadi yang paling dominan dengan unggul dalam hal Pengalaman Menggunakan Video dengan 5G, Pengalaman Bermainan Game dengan 5G, Kecepatan Unduh 5G, dan Kecepatan Unggah 5G. Khusus untuk Pengalaman Aplikasi Suara dengan 5G, terdapat juara bersama yang diraih Telkomsel dan XL Home.

Sementara itu, untuk Pengalaman Secara Keseluruhan, Opensignal menemukan Tri yang merupakan merek dari Indosat Ooredoo Hutchison menguasai di kategori Pengalaman Menggunakan Video, Pengalaman Bermain Game, Pengalaman Aplikasi Suara, dan Pengalaman Kecepatan Ungguh. Sedangkan, satu kategori, yaitu Pengalaman Kecepatan Unduh dimenangkan oleh Telkomsel.


Dari sisi cakupan, perusahaan analitik internet global ini memperlihatkan kalau Telkomsel juara dalam kategori Pengalaman Cakupan dan Ketersediaan 5G. Kategori Ketersediaan masih tetap dipegang oleh Smartfren.

Lalu dari sisi Konsistensi, maka Tri kembali on fire dengan terdepan dalam kategori Konsistensi Kualitas dan Pengalaman Keandalan.

“3 mengumpulkan total enam penghargaan pada Pengalaman Secara Menyuluruh (Overall Experience) dan Konsistensi. Dibandingkan dengan laporan sebelumnya, 3 meningkatkan jumlah penghargaannya setelah mengungguli para pesaingnya di dua penghargaan – Telkomsel untuk Pengalaman Kecepatan Unggah dan IM3 untuk Konsistensi Kualitas,” tutur Opensignal dalam laporannya.

Laporan Opensignal terkait pengalaman layanan seluler di akhir 2024. Foto: Opensignal

Seperti yang ditunjukkan oleh analisis benchmarking Opensignal baru-baru ini – Indonesia dan Jakarta masih tertinggal dari negara-negara lain di Asia Pasifik dalam hal kecepatan 5G.

“Salah satu penyebabnya adalah kurangnya akses ke pita spektrum 3.5GHz, yang saat ini digunakan oleh layanan satelit.

Lebih lanjut, Opensignal mengungkapkan hal tersebut memaksa operator Indonesia untuk mengandalkan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS), yang didukung oleh pita 2100MHz dan 2300MHz.

“Namun, ketersediaan spektrum untuk layanan seluler 5G – dan sebagai akibatnya, pengalaman jaringan 5G – kemungkinan akan membaik di Indonesia tahun depan, karena Kominfo berencana untuk melelang tiga pita spektrum yang cocok untuk penerapan 5G – 700MHz, 2.6GHz dan 26GHz,” kata Opensignal.

Dalam laporan ini, Opensignal menelaah Pengalaman Menggunakan Jaringan Selular dari lima operator jaringan seluler utama di Indonesia – 3, IM3 (keduanya merek (brand) dari IOH), Smartfren, Telkomsel, dan XL – selama periode 90 hari yang dimulai dari tanggal 1 Agustus 2024, dan berakhir pada tanggal 29 Oktober 2024, untuk melihat bagaimana kinerja mereka.

Opensignal mengikutsertakan skor 5G untuk empat dari lima operator nasional di Indonesia – 3, IM3, Telkomsel, dan XL. Bersamaan dengan analisis nasional kami, kami juga menelaah Pengalaman Menggunakan Jaringan Selular di 10 wilayah utama di Indonesia.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version