Rabu, November 6


Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) memastikan suplemen kesehatan pemicu gangguan ginjal di Jepang tak beredar di Indonesia. Tidak ditemukan produk serupa dari daftar suplemen yang ternotifikasi atau memiliki izin edar baik di toko atau lapak online.

“Dari hasil penelusuran database, saat ini produk dari Kobayashi Pharmaceutical tidak ada yang terdaftar di BPOM termasuk beberapa produk yang disebutkan termasuk beni koji,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM Noorman Effendi saat dihubungi detikcom ditulis Senin (1/4/2024).

Otoritas kesehatan Jepang tengah dilanda kekhawatiran menyusul laporan ratusan warga masuk rumah sakit setelah mengonsumsi suplemen penurun kolesterol. Tiga suplemen tersebut yakni Red Yeast Rice Cholesterol, Nattokinase Smooth Grain GOLD and Naishi Help + Cholesterol.


Perusahaan Kobayashi yang berbasis di Osaka mengatakan bahwa mereka menemukan apa yang tampaknya merupakan asam puberulat yang berpotensi beracun yang mungkin dihasilkan oleh penicillium jamur biru dalam beras beni koji yang diproduksi antara bulan April dan Oktober lalu di pabrik Osaka.

Hingga 29 Maret, lima orang telah meninggal dan 114 orang dirawat di rumah sakit di Jepang setelah mengonsumsi suplemen tersebut, yang dipasarkan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol, kata perusahaan tersebut.

Penyebab kematian tersebut belum dapat dikonfirmasi, kata seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang kepada Reuters.

Tapi “diduga penyebabnya adalah Beni Koji, jadi kami sudah memeriksa dua pabrik dalam dua hari”.

Simak Video “BPOM Pastikan Suplemen ‘Beni-Koji’ yang Picu Masalah Ginjal Belum Masuk RI
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Membagikan
Exit mobile version