Jumat, Februari 7
Jakarta

Letaknya yang tersembunyi di Desa Sibintang, Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah membuat pantai ini tidak sepopuler pantai-pantai lain di pesisir-pesisir pulau. Tak heran, ketika saya menyebutkan nama pantainya, seorang teman kelahiran Medan yang tinggal di Jakarta, mengaku belum pernah mendengarnya.

Pantai ini sebenarnya mudah dijangkau karena berada tepat di jalan lintas pantai Barat, Tapanuli Tengah. Hanya saja, jaraknya cukup jauh dari pusat kota Medan yaitu sekitar 281 km.

Pesonanya juga kalah popular dengan Danau Toba yang berjarak sekitar 179 km dari pantai ini. Saya mengunjungi pantai ini beberapa waktu yang lalu tanpa rencana, ketika menyambangi rumah kerabat di Tapanuli Tengah.


Berangkat dari Jakarta, saya segera terkesan begitu menginjakkan kaki di bumi Tapanuli dengan gugusan gunung dan bentang pantai yang indah dalam satu wilayah. Istimewanya, Pantai Indah Sibintang terbentang sangat luas tanpa penghalang, cocok sekali untuk menikmati terbenamnya matahari.

Akses menuju pantainya pun cantik, dengan sawah hijau seluas mata memandang dan berpagar pegunungan biru di kejauhan. Pantai ini memiliki kontur yang cukup landai. Ketika saya berjalan hingga belasan meter ke arah laut, airnya masih tipis. Hanya saja, semakin mendekati senja, ombak bergulung semakin tinggi.

Bila diamati dari peta, letak Pantai Indah Sibintang di pesisir Pulau Sumatra sebenarnya berhadapan langsung dengan Pulau Nias yang dikelilingi Samudra Hindia, tetapi pulau itu sendiri tidak terlihat secara kasat mata dari tempat ini. Mungkin karena jaraknya yang cukup jauh, sekitar 141 km.

Panorama alam di sekeliling Pantai Indah Sibintang cukup eksotis, dengan jajaran pohon cemara, bertabur pasir halus dan buih-buih putih bersih ombak yang sesekali memecah di bibir pantai. Udaranya cukup segar ketika saya datang pada sore hari, dengan angin laut yang bertiup lembut mengibarkan rambut.

Kawasan pantai ini sudah tertata dengan baik, sepertinya memang dipersiapkan untuk menyambut wisatawan. Sudah ada banyak gazebo yang dibangun berjajar, water park dengan kolam renang dan restoran dengan menu utama ikan bakar khas restoran di tepi laut.

Saya sendiri cukup terkesan dengan pantai ini karena kebersihannya. Sama sekali tak terlihat tumpukan sampah di tempat ini.

Memandangi matahari yang tengah beranjak pulang, dengan bias jingga keunguan mewarnai langit di pantai ini juga sangat mengesankan. Sayang, fenomena ini terjadi cepat sekali.

Dalam sekejap, usai tenggelamnya matahari, pantai menjadi gelap gulita. Hanya suara ombak yang masih bisa dinikmati. Semakin malam, semakin keras memukul pantai.

Membagikan
Exit mobile version