Rabu, September 25


Jakarta

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meraih 2 penghargaan sekaligus di bidang ketahanan pangan. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, Pemkot Semarang dinilai berhasil membangun ketahanan pangan lewat beragam inovasi yang dilakukan.

Diketahui, penghargaan pertama diberikan dalam Anugerah Jawa Pos Radar Semarang 2024 ‘Dedikasi Membangun Negeri’, yang digelar di Hotel Grasia, Jumat (20/9) malam. Pada ajang ini, Pemkot Semarang menerima penghargaan untuk kategori Dedikasi Membangun Negeri, yang berhasil menciptakan dan menginisiasi Kota Ketahanan Pangan melalui urban farming dan lainnya.

Di samping itu, Pemkot Semarang juga meraih penghargaan yang diberikan kepada Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, yang berhasil menciptakan Transportasi Ramah Disabilitas.


“Alhamdulillah, saya mewakili masyarakat dan Pemkot Semarang berhasil menerima penghargaan atau apresiasi dari Jawa Pos Radar Semarang, sebagai Kota Ketahanan Pangan, penghargaan ini tentu tidak mudah untuk didapat,” kata Hevearita dalam keterangan tertulis, Selasa (24/9/2024).

Menurut wanita yang akrab disapa Mbak Ita ini, upaya menciptakan ketahanan pangan bukan perkara mudah. Dalam mewujudkannya perlu dilakukan inovasi bagaimana menghadapi kelangkaan bahan pangan dan membuat wilayah bisa daulat pangan, serta mengendalikan inflasi dengan adanya urban farming dan inovasi yang dibuat Pemkot Semarang, seperti Gerakan Pangan Murah bernama Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) dan lainnya.

“Dalam menciptakan ketahanan pangan ini harus melakukan inovasi agar bisa daulat pangan. Tentu ke depan harapannya inflasi bisa terus ditekan walaupun saat ini aman. Masyarakat semakin sejahtera, kemiskinan dan penurunan stunting bisa terus dilakukan,” tambahnya.

Sementara untuk Trans Semarang yang saat ini sudah ramah disabilitas, pihaknya mengatakan akan terus berupaya melakukan pembenahan, baik dari segi transportasi maupun pembangunan. Seperti diketahui Trans Semarang saat ini memiliki armada bus low decker dan micro bus disabilitas yang memudahkan penyandang disabilitas.

“Tentu pembenahan akan terus dilakukan, menciptakan program yang ramah disabilitas ini bukan hal yang mudah. Program pembangunan juga kita sesuaikan, karena kita semua punya hak yang sama,” tuturnya.

Di hari yang sama, Pemkot Semarang juga menerima penghargaan lainnya. Penghargaan tersebut diberikan kepada Mbak Ita yang diwakili Kabag Komunikasi Pimpinan dan Protokol, Kartika Hedi Aji pada ajang TV One Inovasi Membangun Negeri 2024.

Adapun anugerah ini merupakan apresiasi kepada tokoh pemerintah yang telah berkontribusi nyata dalam membangun daerahnya.

Mbak Ita mengatakan di bawah kepemimpinannya, pihaknya kerap melakukan inovasi untuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya melakukan urban farming di ratusan titik di Kota Semarang.

Pemkot Semarang, lanjut dia, juga membentuk BUMP (Badan Usaha Milik Petani) Lumpang Semar Sejahtera untuk memperkuat rantai pasokan makanan. Selain itu juga menggencarkan Gerakan Pangan Murah Pak Rahman guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok secara murah dan berkualitas.

Tak hanya itu, Mbak Ita juga menginisiasi program ‘Semar Mrantasi’ hingga penanaman padi Biosalin yang adaptif di lahan payau dan banjir rob di pesisir Semarang yang merupakan hasil kerja sama dengan BRIN.

Di sisi lain dalam rangka penanganan stunting, Pemkot Semarang berhasil menunjukkan progres signifikan dalam upaya menurunkan angka stunting. Hal ini terlihat dari angka prevalensi stunting yang menurun dari 21,30 persen pada tahun 2021 menjadi 10,40 persen di tahun 2022.

“Banyak inovasi yang kami buat, salah satunya program pengentasan stunting dengan SANPIISAN (Sayangi, Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang) yang mendapat penghargaan pula dari PBB,” ungkap Mbak Ita.

Dia menilai sejumlah penghargaan yang diraih oleh Pemerintah Kota Semarang merupakan bonus. Namun dia berharap dengan berbagai penghargaan tersebut dapat memacu semangat untuk terus berinovasi dalam melakukan percepatan target zero stunting dan penguatan ketahanan pangan di Kota Semarang.

(akn/ega)

Membagikan
Exit mobile version