Minggu, September 29


Jakarta

Total jemaah haji di Indonesia yang meninggal terus bertambah, per Selasa (18/6/2024) menjadi 144 kematian. Ada 213.275 jemaah haji yang terdaftar pada kloter 553, sebanyak 73 persen di antaranya merupakan kelompok berisiko.

Artinya, merupakan kelompok usia lanjut, hingga mereka yang memiliki penyakit penyerta. Kematian terbanyak masih dipicu komorbid jantung kronis yakni 39 kasus. Sisanya mengalami penyakit seperti berikut:

  • 20 orang terkena syok sepsis
  • 18 orang mengalami syok kardiogenik
  • 15 acute respiratory distress syndrome (ARDS)
  • 11 orang mengalami gangguan jantung aritmia
  • 6 orang mengalami hypovolemic
  • 5 orang pneumonia
  • 4 orang intracerebral haemorrhage
  • 3 pulmonary embolism
  • 3 acute respiratory failure

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi belum merinci lebih lanjut kemungkinan adanya jemaah yang meninggal karena heat stroke di tengah cuaca panas terik mencapai 51 derajat Celcius.


Catatan perawatan pasien di Klinik kesehatan Haji Indonesia menunjukkan tiga penyakit terbanyak yang dialami jemaah adalah pneumonia, hipertensi, hingga diabetes melitus. Secara kumulatif, ada 1.377 pasien yang dirawat jalan, dan 32 di antaranya dirawat inap, terbanyak karena pneumonia.

Sementara data di Rumah Sakit Arab Saudi menunjukkan tiga penyakit terbanyak pemicu jemaah haji dirawat juga berkaitan dengan pneumonia, gangguan jantung iskemik, hingga diabetes melitus.

(naf/naf)

Membagikan
Exit mobile version