Jumat, Februari 7


Jakarta

Saat kendaraan elektrifikasi semakin marak dan kerap menjadi pilihan, Subaru memastikan akan tetap dan terus memproduksi mobil bermesin Boxer. Artinya deru mesin boxer khas Subaru bisa terus terdengar sampai kapan pun.

Hal ini langsung disampaikan Chief Executive Officer, Subaru Indonesia, Arie Christopher, yang mengatakan DNA Subaru adalah mesin Boxer, hal ini yang membuat Subaru akan tetap mengembangkan dan memproduksi mesin Boxer.

“Satu hal yang pasti yang dinantikan pencinta mobil bensin dan pencinta otomotif, boxer engine akan tetap menjadi bagian terpenting dari DNA Subaru. Jadi ICE tidak akan pernah ditinggalkan sampai kapan pun. Kami sudah mengembangkan mesin boxer lebih dari 30 tahun secara konsisten dan secara terus menerus,” ujar Arie saat Gathering Subaru.


Dalam penelusuran detikOto, mesin boxer Subaru adalah mesin bensin yang digunakan hampir semua kendaraan Subaru. Mesin ini memiliki bentuk kotak dan piston yang berlawanan secara horizontal.

Berikut ciri-ciri mesin boxer Subaru:

* Susunan piston yang simetris
* Titik pusat gravitasi yang rendah
* Akselerasi halus
* Keseimbangan rotasi yang sempurna
* Stabilitas kendaraan yang bagus
* Handling sempurna

Ilustrasi Subaru STI S210 Prototype di Tokyo Auto Salon 2025. Foto: Doc. Subaru

Mesin boxer Subaru pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 pada mobil Subaru 1000. Mesin ini memiliki banyak keunggulan, di antaranya desain unik dan seimbang, bentuk yang ringkas, tata letak horizontal yang rendah.

Mesin boxer Subaru digunakan pada berbagai jenis kendaraan Subaru, seperti sedan dan SUV. Beberapa contoh kendaraan Subaru yang menggunakan mesin boxer adalah Subaru Forester dan Subaru Crosstrek.

Diungkapkan Marketing Communication Manager Subaru Indonesia, Ismail Ashlan, soal keseimbangan, mesin boxer lebih sempurna dibanding mesin-mesin lainnya. Ini karena gerak menyamping pada piston mesin boxer beda dengan piston mesin inline dan V yang geraknya maju-mundur.

“Subaru boxer engine, gerak pistonnya ke kanan dan ke kiri. Jadi keseimbangannya bisa dibilang paling sempurna dibanding mesin inline, mesin V, serta mesin-mesin lainnya,” kata Ismail beberapa waktu lalu kepada detikOto.

Mesin boxer dengan tata letak poros simetris 180° diklaim bisa menghasilkan mesin yang seimbang, halus, dan minim getaran. Konfigurasi tersebut memungkinkan posisi mesin yang lebih rendah dan ‘ultra-low center of gravity’ untuk pengendalian yang lebih stabil dan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.

Keunggulan mesin boxer tersebut lalu dikawinkan dengan sistem penggerak Symmetrical All Wheel Drive (AWD), di mana keempat rodanya akan berputar semua.

Dikutip dari laman Subaru, Symmetrical AWD ini akan memberikan pemerataan tenaga di keempat roda, sehingga bisa memberikan traksi yang maksimum. Selain itu, teknologi ini diklaim lebih stabil, efisien, dan lebih responsif terhadap kondisi jalan yang licin.

“Subaru Symmetrical All Wheel Drive ini diperkuat lagi dengan X-Mode terbaru di varian S EyeSight, di mana ada mode deep snow dan mud. Bedanya apa? Kalau kita main offroad, dia bisa memberikan traksi lebih. Jadi jika jalanan licin, dia bisa kirim torsi ke salah satu roda yang dibutuhkan,” sambung Ismail.

Sebagai informasi, di atas kertas, Subaru Forester versi Indonesia dibekali mesin Naturally Aspirated (N/A) konfigurasi boxer 4-silinder yang kapasitasnya 1.998 cc. Mesin ini diklaim bisa mengeluarkan tenaga sebesar 152 dk dan torsi 196 Nm.

Selain menggunakan penggerak All Wheel Drive, Subaru Forester menggunakan sistem transmisi otomatis CVT alias Continuously Variable Transmission Lineartronic 6-percepatan.

(lth/rgr)

Membagikan
Exit mobile version