Minggu, September 29


Jakarta

Presenter sekaligus pemain sinetron Fadlan Muhammad beberapa waktu lalu memang sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena autoimun dan batu empedu yang ada dalam tubuhnya.

Menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit membuat Fadlan Muhammad mengubah gaya hidupnya. Ia mengatakan mau sehat untuk keluarganya.

“Sekarang makan sehat karena memang gue masih banyak tanggung jawabnya sama keluarga. Gue merasa belum membahagiakan keluarga terutama istri dan anak-anak gue. Jadi gue mau sehat untuk diri dan keluarga gue,” ungkap Fadlan Muhammad dengan suara bergetar karena sedih saat ditemui di studio Pagi Pagi Ambyar, Transmedia, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2024).


Bapak enam orang anak itu mengatakan sangat terharu saat melihat semua keluarganya datang ke rumah sakit memberikan dukungan dan doa kepadanya. Ia merasa sangat disayang oleh semuanya.

“Terharu karena saat sakit keluarga dan anak-anak datang memberikan dukungan ya, gue kalau ngomongin keluarga selalu sedih. Maunya ngumpul terus ya pokoknya,” katanya lagi.

Apalagi pengorbanan istrinya, Lyra Virna yang terus menerus memberikan dukungan semangat dan selalu ada di sampingnya saat sakit membuatnya mau benar-benar kuat.

“Masih banyak yang harus gue selesaikan, gue nggak mau larut dengan apa yang sudah terjadi. Gue pengen semuanya selesai dan berbuat baik lagi untuk semuanya,” tuturnya lagi.

Sebelumnya Fadlan Muhammad menceritakan soal penyakit yang diidapnya. Ia diketahui mengidap autoimun setelah suntik vaksin beberapa waktu lalu.

“Iya habis sakitnya macam-macam sih, sebenarnya autoimun. Setelah itu muncul penyakit lain lagi yang saya juga nggak tahu, muncul batu empedu,” cerita Fadlan Muhammad.

Adanya batu empedu ketahuan saat suami Lyra Virna itu diminta USG. Setelah ketahuan ada batu empedu yang menyumbat, dokter meminta Fadlan Muhammad menjalani MRCP.

Dilihat dari website National Institute of Health, MRCP atau Magnetic resonance cholangio-pancreatography (MRCP) adalah alat yang dapat diandalkan untuk mempelajari pohon empedu, dengan akurasi diagnostik hampir 100 persen dalam menunjukkan batu CBD.

(wes/pus)

Membagikan
Exit mobile version