Selasa, April 22

Jakarta

Penemuan terbaru di Mars telah memicu kegembiraan di kalangan komunitas ilmiah karena Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) milik NASA menangkap gambar struktur misterius di permukaan Mars, yang menurut beberapa peneliti dapat membuktikan bahwa kehidupan pernah ada di Planet Merah tersebut.

Menurut George J. Haas, seorang peneliti terkemuka di Cydonia Institute, formasi ini, yang meliputi bentuk geometris yang menyerupai piramida, struktur lubang kunci, dan bahkan geoglif mirip burung beo, dapat menjadi sisa-sisa peradaban alien kuno.

Dalam buku barunya The Great Architects of Mars, Haas meneliti lusinan gambar yang diambil oleh NASA, dan berpendapat bahwa formasi ini terlalu presisi secara geometris untuk terbentuk secara alami. Berdasarkan penelitian selama lebih dari 30 tahun, Haas mengklaim bahwa pola-pola ini menunjukkan adanya rancangan cerdas dan bahwa Mars mungkin pernah menjadi tempat tinggal bagi peradaban yang berkembang pesat.


Struktur Lubang Kunci: Bukti Rancangan Cerdas?

Salah satu struktur yang paling menarik adalah formasi lubang kunci yang terletak di wilayah dataran tinggi Libya Montes di Mars. Struktur yang ditinggikan tersebut terdiri dari formasi berbentuk baji dan kubah melingkar yang melekat yang menurut Haas menyerupai lubang kunci-bentuk geometris yang dikaitkan dengan struktur buatan manusia di seluruh Bumi.

Haas dan rekan-rekannya menerbitkan analisis formal formasi ini di Journal of Space Exploration, yang menyimpulkan bahwa geometrinya menunjukkan konstruksi yang cerdas.

“Secara tradisional, bentuk dasar dari irisan yang menyatu dan formasi kubah umumnya disebut sebagai lubang kunci,” tulis Haas seperti dikutip dari The Daily Galaxy.

Geoglif burung beo memiliki 22 titik ketepatan anatomi, menurut George Haas. Foto: George Haas

“Tanpa mempertimbangkan kemungkinan itu, tidak mungkin Anda dapat menjelaskan formasi lubang kunci itu,” jelasnya.

Haas menunjukkan bahwa meskipun proses alami dapat menciptakan bentuk yang serupa, simetri yang tepat dari struktur lubang kunci melampaui apa yang dapat dikaitkan dengan kebetulan.

“Penciptaan alami dari dua formasi yang dirancang secara geometris yang berlawanan tampaknya jauh melampaui kemungkinan kebetulan,” jelasnya.

Geoglyph Burung Beo: Sebuah Karya Seni Pahat?

Fitur mencolok lainnya adalah geoglif burung beo, desain besar yang ditemukan di Cekungan Argyre. Awalnya ditemukan oleh peneliti Wilmer Faust pada 2002, Haas dan timnya kemudian mengidentifikasi gambar tersebut sebagai representasi burung beo yang tampak seperti aslinya.

Haas berpendapat bahwa 22 titik ketepatan anatomi pada bentuk burung beo, termasuk mata, sayap, dan kaki, menunjukkan bahwa struktur tersebut sengaja dipahat.

“Bentuk awan biasanya hanya berupa siluet. Bentuk awan tidak memiliki banyak detail sekunder atau tersier. Tidak ada mata, tidak ada iris, tidak ada kelopak mata, tidak ada alis. Itulah yang kita miliki pada burung beo,” jelas Haas.

Ia mengklaim bahwa geoglif burung beo lebih dari sekadar pola acak, melainkan pahatan, sebuah karya seni. Untuk lebih memvalidasi teori ini, lima dokter hewan, termasuk seorang spesialis burung, telah mengonfirmasi anatomi struktur Mars yang tampak seperti nyata.

Skeptisisme dan Pareidolia

Haas memang menyajikan kasus yang menarik, banyak ilmuwan berpendapat bahwa formasi ini hanyalah contoh pareidolia, sebuah fenomena psikologis di mana otak melihat pola yang familiar dalam gambar acak.

Robin Kramer, dosen senior di School of Psychology di University of Lincoln menjelaskan bahwa manusia kadang-kadang melihat wajah yang sebenarnya tidak ada.

“Seperti sepotong roti panggang yang terbakar atau bagian depan mobil. Kesalahan ini, yang dikenal sebagai face pareidolia, terjadi ketika sistem deteksi wajah otak menafsirkan bentuk yang ambigu sebagai wajah atau objek yang dapat dikenali,” jelasnya.

Meskipun ada penjelasan ini, Haas tetap yakin bahwa formasi di Mars ini terlalu terstruktur dan terperinci untuk menjadi sekadar kebetulan. Seiring dengan semakin banyaknya gambar yang diambil dan dianalisis, Haas yakin bahwa struktur ini dapat memberikan bukti yang tak terbantahkan tentang kehidupan cerdas di masa lalu di Planet Merah tersebut.

(rns/fay)

Membagikan
Exit mobile version