![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/08/telkom_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Telkom melalui Indibiz akan semakin gencar melakukan digitalisasi dengan memperkuat 11 ekosistem bisnis Small Medium Enterprise atau Usaha Kecil Menengah (UKM) di 2025.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, ekosistem digital UKM yang disasar tersebut lebih banyak. Ke-11 ekosistem digital ini mencakupi agrikultur, properti, ruko, kesehatan, media & komunikasi, hotel, multifinance, ekspedisi, energi, sekolah, dan manufaktur.
OVP Enterprise Regional Management Telkom Reni Yustiani, mengatakan berdasarkan data terakhir terdapat 65 juta UKM di Tanah Air, di mana yang sudah terdigitalisasi itu 25-26 juta. Artinya, lebih dari setengahnya masih menjadi pekerjaan rumah.
“Fokusnya BUMN untuk bisa berkontribusi untuk negara sekaligus membangun perekonomian bangsa, kita coba masuk untuk mendigitalikan UKM karena dari situ UKM punya daya saing,” ujar Reni dalam media update Telkom Indibiz, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Reni menjelaskan ada tiga tujuan untuk mendigitalisasikan para pelaku UKM dalam negeri ini. Pertama, meningkatkan produktivitas bisnis. Kedua, menjadikan proses operasional UKM jadi semakin efektif dan efisien. Ketiga, menciptakan customer experience yang lebih baik.
“Dengan kita berikan solusi yang sesuai dengan ekosistem UKM saat ini melalui brand umberella-nya adalah Indibiz. Di dalamnya ada solusi-solusi digital yang disesuaikan ekosistem atau industrinya,” ucapnya.
“Jadi, Indibiz sekarang punya 11 (solusi digital) ekosistem, mulai dari sekolah, hotel, agrikultur, dan banyak lainnya yang kita sesuaikan dengan keseragaman kebutuhanya berdasarkan tipikal kebutuhan di masing-masing ekosistem,” sambung Reni.
Dengan pelaku UKM menggunakan solusi digital dari Indibiz, Reni menyebutkan mereka bisa berkompetisi di pasar global yang semakin terdigitalisasi saat ini.
“Ketika kita mendeliver solusi kita pendekatannya menggunakan industry value chain analysis. Artinya apa, kita end-to-end memberikan solusinya. Di industry value chain analysis itu, itu memperhatikan semua proses operasi untuk memastikan solusi apa yang relevan,” tuturnya.
(agt/agt)