Tokyo –
Makanan pokok orang Jepang sama seperti Indonesia, nasi. Banyaknya turis yang datang ke sana membuat stok beras menurun.
Dilansir dari The Guardian pada Kamis (1/8/2024), pemerintah mengatakan bahwa stok beras Jepang telah jatuh ke level terendah abad ini.
Stok beras sektor swasta turun menjadi 1,56 juta ton pada bulan Juni, turun 20% dari tahun sebelumnya dan terendah sejak 1999, saat data pembanding pertama kali dikumpulkan, menurut Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
Penurunan tersebut disebabkan oleh suhu tinggi yang melanda pada tahun 2023 serta permintaan dari pengunjung yang datang. Tahun lalu Jepang mencatat September terpanas sejak pencatatan dimulai 125 tahun lalu.
“Alasan utama di balik rekor stok terendah adalah penurunan produksi tahun lalu akibat suhu tinggi yang dikombinasikan dengan kekurangan air dan harga beras yang relatif murah dibandingkan dengan harga tanaman lain seperti gandum,” kata pejabat kementerian pertanian Hiroshi Itakura kepada AFP.
“Peningkatan kebutuhan wisatawan asing juga turut berkontribusi, kita tidak dalam situasi menghadapi kekurangan beras,” kata Itakura.
Harga beras yang diperdagangkan telah mencapai titik tertinggi dalam 30 tahun, pedagang grosir mulai kehabisan stok dan beberapa supermarket telah memutuskan untuk menaikkan harga dan membatasi pembelian, menurut laporan berita Jepang.
Situasi itu diperkirakan akan terus berlanjut hingga September, saat beras dari panen tahun ini tersedia.
Seiring dengan semakin berkembangnya pola makan di Jepang, permintaan beras pun menurun. Di tengah krisis demografi negara itu, harga beras yang lebih rendah telah membuat orang muda enggan menjadi petani serealia, yang mengakibatkan semakin banyaknya petani yang berusia lanjut dan sawah yang terbengkalai digantikan oleh alam dan satwa liar di sekitarnya, Mainichi melaporkan.
Namun, permintaan beras naik menjadi 7 juta ton antara Juni 2023 dan bulan lalu, naik 100.000 ton dari tahun sebelumnya dan kenaikan pertama dalam 10 tahun. Selama periode yang sama, wisatawan asing meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Jepang menyambut 17,78 juta wisatawan pada paruh pertama tahun 2024, satu juta lebih banyak dari jumlah sebelum pandemi, menurut data yang ditunjukkan awal bulan ini.
Dengan asumsi wisatawan asing makan dua kali sehari dengan nasi, kementerian memperkirakan permintaan mereka terhadap beras mencapai 51.000 ton, naik 2,7 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Meskipun harga sedang tinggi, tidak ada rencana untuk memanfaatkan stok pemerintah sebanyak 910.000 ton. Gudang darurat pertama kali dibuat ketika panen yang buruk akibat musim panas yang tidak sesuai musim pada tahun 1993 menyebabkan kekurangan beras yang parah.
(bnl/fem)