Minggu, Juni 16

Jakarta

Starlink telah resmi beroperasi di Indonesia dan CEO SpaceX Elon Musk menyasar puskesmas dan pendidikan di Indonesia. Bagaimana nasib satelit Republik Indonesia atau Satria-1 yang sudah beroperasi?

Sebagai informasi, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Satria-1 pada 18 Juni 2023. Satelit tersebut meluncur di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, menggunakan bantuan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Keberadaan Satelit Satria-1 untuk menunjang kebutuhan di 37 ribu titik akses internet bagi fasilitas layanan publik di 3T, seperti puskesmas dan pendidikan. Adapun, proyek pemerintah itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 8 triliun.


Sementara lain, ketika meresmikan Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Bali, Minggu (19/5) Elon mengungkapkan harapannya Starlink dapat membantu menyediakan akses internet di puskesmas dan pendidikan.

Menurut Ketua Pusat Studi Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB, Ian Yosef Matheus Edward pemerintah harus berkoordinasi antar lembaga mengenai penyediaan akses internet bagi puskesmas dan pendidikan di tanah air seiring kedatangan Starlink.

“Lokasi yang akan dilayani Satria-1 tetap akan dilayani Satria-1, agar sesuai perencanaan atau boleh saja dengan alternatif sementara dengan Starlink,” ujar Ian saat dihubungi detikINET.

Lebih lanjut, Ian mengatakan, bila lokasi tersebut sudah dilayani oleh satelit pemerintah, maka bisa dialihkan ke tempat lain.

“Dan jika sudah dilayani Satria-1, tentu harus dialihkan. Kecuali memang belum masuk dalam perencanaan Satria-1. Maka, bandwidth Satria-1 bisa dialokasikan ke tempat lain,” sambungnya.

Ian pun menyoroti kewajiban Starlink yang harus membangun Network Operation Center (NOC) di Indonesia. Hal ini untuk kedaulatan data negara.

“Iya setiap operator yang menyediakan layanan di Indonesia harus mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu NOC ada di Indonesia, sehingga konten yang lewat bisa diawasi dan juga masalah kedaulatan data, serta dapat memberikan lapangan pekerjaan utk org Indonesia,” pungkas Ian.

Simak Video “SpaceX Beri Diskon 40% untuk Perangkat Keras Starlink
[Gambas:Video 20detik]

(agt/fay)

Membagikan
Exit mobile version