Senin, Januari 6


Jakarta

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut anggaran pangan di 2024 melonjak menjadi Rp 159 triliun. Angka itu lebih besar 30% dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp 115 triliun.

Menurut Bendahara Negara, dana itu disalurkan untuk sejumlah program yang mendukung ketahanan pangan. Misalnya dana Rp 47,7 triliun untuk memberikan subsidi pupuk sebesar 7,2 juta ton.

“Itu untuk apa saja? Yang paling gede biasanya, yang rame itu petani kalau pas lagi musim tanam pupuknya nggak ada atau pupuk subsidinya nggak tersedia. Makanya bantuan pupuk itu kita tingkatkan. Kemarin karena berbagai hal kita, oh harusnya jumlahnya 9 juta atau 7 juta ton kita sampaikan, oke berapa yang dibutuhkan, Rp 47,7 triliun,” terang Sri Mulyani dalam unggahan video di Instagram @smindrawati, Sabtu (4/1/2025).


Selain pupuk, subsidi juga diberikan untuk benih budidaya ikan. Lalu ada juga yang disalurkan untuk peternak.

Untuk menjaga ketahanan pangan, pemerintah juga menjaga agar stabilisasi harga terjaga dan stok pangan tersedia di masyarakat. Caranya melalui badan usaha seperti ID Food hingga Bulog.

“Serta bahkan kita membantu melalui below the line. Below the line itu artinya investasi. ID food, kemudian bulog itu untuk stabilisasi harga atau untuk mengamankan stok, itu dilakukan,” imbuhnya.

Pembangunan infrastruktur seperti bendungan dan irigasi juga berasal dari program ketahanan pangan. Menurutnya, ketahanan pangan tidak hanya sebatas padi melainkan hal-hal lain yang berkaitan dengan pangan masyarakat.

“Jadi ada padi, ada jagung, kedelai, dan kemudian juga ikan, hewan yang lain, dulu kita bahkan memberikan ternak dalam hal ini, dan juga tadi alat mekanisasi pertanian, alsintan yang sering dilakukan. Selain tadi subsidi pupuk, benih, dan lain-lain,” tutupnya.

Simak Video: Zulhas Minta Anggaran Swasembada Pangan Naik Jadi Rp 550 M

[Gambas:Video 20detik]

(ily/hns)

Membagikan
Exit mobile version