Rabu, Maret 19


Jakarta

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap rencana pemerintah menyuntikan penyertaan modal negara (PMN) hingga senilai Rp 8 triliun kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru bernama Agrinas.

“Kami menyiapkan dalam APBN below the line sampai Rp 8 triliun. Di dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Sebagai informasi, Agrinas adalah BUMN yang dibentuk dari transformasi tiga BUMN karya menjadi perusahaan yang bergerak di sektor pangan, perkebunan dan perikanan. Tiga BUMN tersebut adalah Virama Karya yang berganti nama menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara dan Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.


Sri Mulyani menjelaskan alokasi PMN Rp 8 triliun untuk Agrinas sudah ada di APBN 2025 sehingga bukan merupakan anggaran baru.

“Alokasi Rp 8 triliun sudah ada di APBN. Jadi jangan dibuat berita seolah-olah ini angka baru. Hanya waktu itu belum dialokasikan untuk BUMN yang mana,” tegas Sri Mulyani.

Dia mengungkapkan pembentukan Agrinas sedang diproses di Kementerian BUMN. Nantinya, Kementerian BUMN harus menyampaikan penjelasan kepada DPR RI dan setelah itu, barulah Kementerian Keuangan akan mencairkan PMN tersebut.

“Prosesnya sekarang Agrinas oleh Kementerian BUMN akan membentuk, menyampaikan kepada DPR untuk kemudian proses PMN-nya bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Rencana pemberian PMN untuk Agrinas sempat diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Pria yang akrab disapa Tommy itu menyebut langkah ini sejalan dengan target ketahanan pangan yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.

“Pemerintah pada awal 2025 telah melakukan perluasan bidang usaha pada tiga BUMN melalui repurposing BUMN konsultan karya menjadi BUMN yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan dan pangan,” tuturnya dalam konferensi pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3).

Alokasi PMN Rp 8 triliun akan dipergunakan untuk beberapa hal antara lain kegiatan tambak budidaya dan perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan (KSPP), revitalisasi lahan, serta pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

“Untuk peningkatan kapasitasnya, pemerintah merencanakan pengalokasian penambahan PMN kepada PT Agrinas Jaladri Nusantara, PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Agrinas Palma Nusantara,” ucapnya.

(acd/acd)

Membagikan
Exit mobile version