Senin, September 30


Jakarta

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran mengapa orang Indonesia jika mendengar kata utang seperti kesetrum. Apalagi jika pemerintah menambah utang untuk pembangunan.

“Karena di Indonesia itu i don’t know why, kalau kata utang itu kayak seperti kesetrum orang itu. Berarti jago yang dulu mengcreate seterumnya itu,” ujar dia dalam acara Lesson Learned from Indonesia Fiscal Reform for the Last 8 Years, dikutip dari YouTube Solusi BCA, Senin (30/9/2024).

Sri Mulyani mengatakan selama ini dia berjuang untuk pembangunan Indonesia. Melalui utang sendiri, dia mengatakan bukan soal nominalnya tetapi bagaimana negara mampu untuk memanfaatkan uang tersebut.


“Seperti pengelolaan negara, so basically its not about apakah nominal naik. Karena kalau nominal naik, GDP naik, revenue naik, itu merupakan perjuangan saya sih,” ungkapnya.

Meski begitu, Sri Mulyani menilai utang yang dilakukan negara tetap baik dengan komitmen menjaga defisitnya. Menurutnya, jika membutuhkan pembangunan, maka yang perlu dilakukan untuk memenuhi memang dari utang ataupun pajak.

“Thats all so good karena kemudian di antara menteri-menteri keuangan saya akan sampaikan bahwa Indonesia appetite untuk defisit menjadi kecil. Kalau minta apa apa harus ada, apa-apa harus dibangun memang harus ada resource either dari utang atau melalui pajak,” pungkasnya.

Simak Video: Kata Luhut Tak Perlu Risau, Saat Utang Jatuh Tempo RI Rp 800 T

[Gambas:Video 20detik]

(ada/rrd)

Membagikan
Exit mobile version