Rabu, Oktober 16

Jakarta

Sebuah pencapaian luar biasa dalam dunia penerbangan luar angkasa ditorehkan SpaceX. Perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini berhasil menangkap booster roket Super Heavy di udara setelah menyelesaikan tugasnya meluncurkan Starship di fasilitas Starbase SpaceX di Boca Chica, Texas, AS pada Minggu sore (13/10/2024) waktu setempat.

“Hari ini akan tercatat dalam buku sejarah teknik,” kata Kate Tice, Manajer Teknik Sistem Kualitas SpaceX saat live streaming di kantor pusat perusahaan Hawthorne, California dan langsung disambut teriakan dan sorakan karyawan SpaceX di belakangnya.


“Ini benar-benar gila! Pada upaya pertama, kami telah berhasil menangkap booster Super Heavy kembali di menara peluncuran.” lanjutnya seperti dikutip dari Space.com.

Ya pencapaian ini merupakan tonggak monumental dalam bidang teknik dan sebuah langkah besar menuju penerbangan luar angkasa yang lebih efisien dan berkelanjutan. Sebelumnya, booster roket tahap pertama biasanya dibiarkan jatuh ke laut atau mendarat di platform drone ship setelah menyelesaikan misinya.

Metode penangkapan di udara yang baru ini, menggunakan lengan penangkap mekanis raksasa yang terpasang di menara peluncuran, menjanjikan penghematan biaya dan waktu yang signifikan. Dengan menangkap booster di udara, SpaceX dapat mempercepat proses turnaround, memungkinkan penggunaan kembali roket yang lebih cepat dan lebih sering.

“Langkah besar menuju membuat kehidupan multiplanet dibuat hari ini,” ujar Elon Musk di akun X.com setelah pendaratan.

[Gambas:Twitter]

Namun penangkapan pendorong bukanlah satu-satunya tujuan misi yang dinamai Flight 5 ini. SpaceX juga bermaksud meluncurkan tahap atas Starship setinggi 50 meter ke luar angkasa dan berhasil mengembalikannya ke Bumi melalui pendaratan di Samudra Hindia.

SpaceX tengah mengembangkan Starship, wahana yang dapat digunakan kembali secara penuh dan cepat, untuk memfasilitasi penjelajahan manusia di Bulan dan Mars, di antara misi-misi ambisius lainnya. Rencana pendaratan dan peluncuran Super Heavy, yang bertujuan untuk mengurangi waktu antar-penerbangan secara signifikan.

NASA percaya pada kendaraan tersebut, memilihnya untuk menjadi pendarat berawak pertama untuk program eksplorasi bulan Artemis. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Starship akan mendaratkan astronot NASA di tetangga terdekat Bumi untuk pertama kalinya dalam misi Artemis 3, yang ditargetkan untuk diluncurkan pada September 2026.

(afr/afr)

Membagikan
Exit mobile version