Rabu, September 18


Banda Aceh

Mbak Rara, pawang hujan yang viral di MotoGP Mandalika kembali jadi sensasi. Kehadirannya di Aceh ditolak mentah-mentah. Seperti apa profilnya?

Baru-baru ini, sosok Mbak Rara kembali ramai diperbincangkan usai aksinya di gelaran PON XXI Aceh-Sumut, Banda Aceh viral di media sosial.

Aksi Mbak Rara saat melakukan ritual ‘menolak’ hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh disorot oleh netizen. Dalam video yang viral beredar di medsos, terlihat Mbak Rara sedang berjalan di pinggir stadion dengan kepala menengadah ke atas sambil menggelar ritual.


Dia membawa alat yang biasa dipakai untuk bekerja sebagai pawang hujan. Seorang pria mengikutinya dari belakang. Beberapa orang tampak melihat Rara beraksi dari atas tribun.

Pengurus Besar (PB) PON XXI 2024 daerah Aceh mengaku bukan pihak mereka yang mendatangkan Rara ke Aceh. Keterlibatannya sebagai pawang hujan disebut bertentangan dengan syariat Islam yang berlaku di Serambi Makkah.

“Kita tidak pernah mengundang maupun mendatangkan pawang hujan dan tidak mengetahui tentang kehadiran pawang hujan. PB PON Aceh sepakat dengan masyarakat yang menyesalkan hal ini terjadi,” kata Kepala Bidang Upacara PB PON wilayah Aceh Akkar Arafat.

Siapa Sosok Mbak Rara?

Mbak Rara pertama kali ramai saat berperan sebagai pawang hujan di sirkuit Mandalika. Saat itu Rara juga membawa peralatan khusus, seperti mangkuk emas untuk meredakan hujan di área lokasi.

Kadang-kadang, dia berhenti sejenak sambil membacakan mantra dan mengangkat alatnya tinggi-tinggi. Ia mengklaim bisa mengendalikan hujan berkat ritual tersebut.

Berikut Biodata Singkat dari Mbak Rara:

• Nama lengkap: Raden Roro Istiati Wulandari
• Nama panggilan: Rara
• Tempat lahir: Papua
• Tanggal lahir: 22 Oktober 1983
• Pekerjaan: Pawang hujan

Pawang Hujan Langganan di Acara Besar

Mbak Rara adalah seorang pawang hujan yang tampil di belakang panggung acara-acara besar nasional. Ia diminta khusus oleh pihak penyelenggara Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Dorna untuk memastikan tidak ada hujan selama acara berlangsung.

Selama bertugas sebagai Pawang Hujan MotoGP Mandalika, dalam sejam sekali melalui telepon, perintah tugas bisa datang kepadanya.

Berdasarkan informasi yang beredar di internet, Mbak Rara mendapat upah yang cukup tinggi sebagai pawang hujan Mandalika di ajang MotoGP 2022.

Bahkan, total kompensasi yang diterimanya selama 21 hari kerja bisa mencapai tiga digit atau ratusan juta rupiah.

Ajang MotoGP 2022 sendiri bukanlah ajang besar pertama dirinya yang menjadi agen menolak hujan dan memanggil hujan. Ia sebelumnya pernah tampil sebagai pawang hujan di acara vaksinasi massal, kampanye Presiden Jokowi, dan upacara pembukaan Asian Games di Jakarta-Palembang 2018.

——-

Artikel ini telah naik di detikSumut.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version