Jakarta –
Hokky Situngkir dipilih sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo mengantikan Semuel Abrijani Pangerapan yang mengundurkan diri pada awal Juli lalu.
Hokky, diungkap Menkominfo Budi Arie Setiadi, sebagai lulusan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun namanya dikenal sebagai ilmuwan dan peneliti teori kompleksitas di Surya University. Seperti apa sosoknya, inilah latar belakang yang dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Jumat (19/7/2024).
Lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 7 Februari 1978, Hokky adalah cucu pecinta lagu nasional L Manik. Dia dikenal sebagai pendiri Bandung Fe Institute, organisasi riset menggunakan pendekatan ilmu kompleksitas.
Sebagai ilmuwan, Hokky berhasil memecahkan rahasia pola/motif batik fraktal, kompleksitas matematis lagu-lagu daerah Indonesia dan aspek matematis dalam Candi Borobudur. Bersama koleganya Yohannes Surya, Hokky memecahkan pergerakan saham dengan memakai teori kompleksitas.
Dalam aktivitas sosialnya, Hokky merintis Gerakan Sejuta Data Budaya (GSDB) yang menggalang kelompok muda pecinta budaya untuk pelestarian data budaya melalui Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (PDBI). Belakangan dia banyak mempromosikan budaya Indonesia melalui sains dan berbagai inovasi teknologi, khususnya teknologi informasi.
Sebelum menjabat sebagai Dirjen Aptika Kominfo, Hokky rupanya pernah berkiprah di kalangan pemerintahan. Mengacu akun Linkedin resminya, dia sempat menjadi penasihat teknologi informasi pada Januari 2018 hingga Desember 2019.
Selain itu juga pernah bekerja di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Jabatannya sebagai penasihat senior teknologi informasi sejak 2019-2020.
Simak Video “Tugas Khusus dari Menkominfo Budi Arie untuk Dirjen Aptika yang Baru“
[Gambas:Video 20detik]
(afr/fay)