Sabtu, November 2


Jakarta

Sopir truk yang ugal-ugalan dan melakukan tabrak lari di Cipondoh, Tangerang, positif mengonsumsi narkoba jenis sabu. Mengonsumsi obat-obatan terlarang lalu mengendarai kendaraan bermotor membuat risiko kecelakaan semakin besar.

Polisi melakukan tes urine terhadap JFN (24), sopir truk ugal-ugalan di Cipondoh, Tangerang, yang menabrak sejumlah pengendara hingga 6 orang terluka. Hasilnya, JFN positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

“Alhamdulillah sudah kita lakukan tes urine, dari test urine ini dinyatakan bahwa sopir urinenya mengandung metamfetamin ya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho dikutip detikNews.


Zain menjelaskan, pihaknya masih mengembangkan kasus ini. Dia juga menyebutkan menemukan beberapa bukti terkait narkoba di dalam truk tersebut.

“Saat ini kita sedang kembangkan dan kita lakukan penggeledahan terhadap truknya dan kita temukan barang bukti yang lain juga terkait masalah narkoba,” jelas Zain.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, mengendarai kendaraan bermotor setelah mengonsumsi obat-obatan terlarang membuat risiko kecelakaan lebih besar. Bahkan, Sony menyebut risiko konsumsi narkoba lalu berkendara risikonya jauh lebih besar daripada cuma mengantuk.

“Saat mengemudi sambil nyabu membuat pengemudi tidak hanya lemah secara fisik, tapi mental. Semua yang ada di depannya sebuah gambar halusinasi, 10 kali lebih berbahaya daripada ngantuk,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Dalam video yang beredar, terlihat truk tersebut berkendara melawan arus. Truk itu menabrak beberapa pengendara sepeda motor yang tengah berhenti di lampu merah.

Truk tersebut terus melaju hingga terhenti di Tugu Adipura. Terlihat beberapa pengendara terluka usai ditabrak truk tersebut. Tampak juga puluhan orang menaiki truk, menarik sang sopir keluar. Sopir truk lantas diamuk massa hingga terkapar.

(rgr/lth)

Membagikan
Exit mobile version