Selasa, November 5


Jakarta

Sopir truk yang memicu kecelakaan di gerbang tol Halim mengaku siap tanggung jawab membeli semua mobil. Ini deretan kendaraan yang menjadi korban dari kecelakaan di tol Halim.

Kecelakaan di gerbang tol Halim Utama masih jadi bahan perbincangan. Diketahui kecelakaan itu dipicu aksi ugal-ugalan sopir truk berinisial MI yang ternyata baru berusia 17 tahun. Dalam pengakuannya, sopir mengaku merasa jengkel dan nekat menabrak mobil-mobil di depannya.

“Melaju mobil kencang, dekat-dekat gerbang tol nyerempet mobil, mobil pribadi. Jenisnya yang serempet itu belah kirinya, ada nanti saya tahu (mobil apa). Saya tabrak mobil itu karena jengkel, saya berani tanggung jawab saya beli semua mobil itu,” aku MI.


Adapun dari kecelakaan tersebut, polisi menyebut ada delapan mobil yang menjadi korban. Kedelapan mobil itu antara lain Xpander Cross, Honda Brio, Isuzu Traga, Honda Accord, Hyundai Kona Electric, hingga Suzuki APV boks. Kerusakan dari mobil tampak cukup parah. Bahkan ada yang ringsek di bagian depan dan belakang seperti Honda Brio berkelir hitam. Total dengan truk yang dikemudikan MI, sembilan kendaraan terlibat di kecelakaan itu.

“Jadi kronologisnya truk kuning berisi muatan sofa awalnya dia menabrak kendaraan Xpander, lanjut kena ke Brio. Kemudian ketiga kena lagi ke Accord, keempat kena ke mobil Isuzu, kelima kena ke mobil listrik Hyundai, keenam kena mobil boks Carry, ketujuh mobil pikap Traga, di situ ada 4 orang. Traga pikap ini terpelanting ke kanan, ada 4 orang yang jadi korban. Terbanting ke kanan kena ke Yaris,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dikutip detikNews.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan beruntun yang terjadi. Namun diketahui bahwa 4 orang dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka ringan.

Polisi masih menyusut kasus kecelakaan di gerbang tol Halim Utama. MI disebut temperamen sehingga memberikan keterangan berubah-ubah.

“Nah ini belum kita gali sejauh itu, anak ini juga masih berubah-ubah keterangan yang diberikan,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman.

Mengemudi truk memang bukan perihal mudah. Untuk itu dibutuhkan keahlian dan lisensi berkendara berbeda sekaligus pengendalian emosi yang matang. Sementara MI nekat mengemudi truk di usianya yang masih 17 tahun.

Padahal Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana berpandangan anak-anak memang belum sepenuhnya bisa mengendalikan emosi yang dibutuhkan saat berkendara.

Bisa dilihat pada keterangan MI yang berubah-ubah. Bahkan nekat menabrak mobil lantaran dipicu rasa kesal.

“Itulah bocah, mikirnya sempit,” kata Sony.

Simak Video “Sopir Truk Tewas dengan Leher Tergantung Safety Belt di Tol Merak
[Gambas:Video 20detik]
(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version