Senin, September 23


Jakarta

Kondisi Sonny Septian seusai mengalami penyumbatan pembuluh darah semakin baik. Selain harus menjalani fisioterapi, Sonny tetap harus konsumsi obat sebanyak 25 tablet.

“Iya masih. Obat masih lengkap. Sehari 25 tablet harus diminum. Pagi sekitar 11 (tablet), sore itu 4 (tablet), malam itu 9 tablet,” kata Sonny Septian kepada detikcom di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, akhir pekan kemarin.

Fairuz mengatakan obat-obatan itu mengikuti anjuran dokter. Belum diketahui sampai kapan Sonny Septian harus mengonsumsi obat sebanyak itu.


Pria kelahiran 23 September 1983 itu banyak mengonsumsi obat untuk kondisi saraf-sarafnya.

“Selama jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Minggu depan kita kontrol lagi nih. kita lihat saja nanti apa yang dikurangi, kebanyakan obat untuk sarafnya. Ternyata obat yang banyak itu, di awal aku mikir wah kebanyakan ya. Ternyata selama minum obatnya perkembangan bagus,” kata Fairuz A Rafiq.


Sonny Septian pelan-pelan sudah bisa melepas alat penyanggah lehernya. Walaupun, setiap hari masih tetap harus digunakan dan bisa dilepas pada waktu-waktu tertentu.

“Tapi kalau olahraga dilepas karena disuruh olahraga mengikuti aturan fisioterapi. Tadinya sebelah kanan nggak bisa bergerak sama sekali. Alhamdulillah, sudah bisa bergerak dan ngomong lancar,” cerita Sonny Septian soal kondisinya.

“Sudah diperbolehkan buat ketemu orang, biar nggak kagok, motorik digerakin. Latihan dari atas ke bawah, paha, tangan, biar semuanya gerak. Ini pertama kalinya aku keluar ke tempat ramai ya, Sayang,” sambungnya sambil tersenyum ke Fairuz.

Sonny Septian akhir pekan kemarin ikut dalam event Pikachu’s Indonesia Journey in Jakarta. Sonny Septian mulai mendapatkan izin untuk beraktivitas.

“Iya, kalau pertama kali ke acara ramai gitu, tapi kalau untuk ke mall dibeliin kursi roda. Sudah ready kursi roda juga sekarang, kalau begitu dia kecapekan, aku sudah standby,” jelas Fairuz.

Bapak tiga anak itu sudah diperbolehkan jalan-jalan guna melatih motorik. Namun, Sonny tak boleh egois dengan badannya, tetap harus istirahat bila sudah merasa lelah.

“Pas fisioterapi diperbolehkan buat berjalan untuk melatih motoriknya, tapi tidak diperbolehkan capek. Fokus dilatih, harus ketemu orang banyak, supaya ketemu orang banyak biar bisa mengontrol, biar nggak nabrak, dan kagok, dan lain-lain,” kata Fairuz.

Sonny Septian masih harus tetap mengecek kondisi kesehatannya seminggu sekali ke dokter.

(pus/wes)

Membagikan
Exit mobile version