Rabu, Oktober 9

Jakarta

Ritual sapi merah Israel menggegerkan dunia. Ritual ini dianggap sebagai kunci nubuat (ramalan masa depan) Alkitab kuno dan dikatakan sedang dalam tahap persiapan.

Tak sembarang sapi, ada kriteria yang diharuskan disiapkan guna memenuhi syarat ritual. Melansir Free Press Kashmir, Rabu (12/6/2024) menurut kitab-kitab Yahudi, sapi yang digunakan haruslah sapi betina. Sapi tersebut tidak boleh memiliki cacat, tanda apapun, dan tidak pernah digunakan untuk bekerja. Bahkan, sapi merah ini tidak boleh memiliki satu helai pun rambut yang berwarna selain merah.

Lebih lanjut, sapi merah yang akan dikorbankan harus berentang usia antara 2-4 tahun. Karena itu, sangat sulit untuk mendapatkan sapi merah yang sesuai kriteria.


Sebelumnya The Kashmiriyat melaporkan bahwa, lima ekor sapi merah bebas cacat telah dikirim dari Texas ke Israel pada tahun 2022. Disebutkan sapi-sapi itu kini disimpan di Shiloh.

Jenis sapi merah untuk ritual

Yitshak Mamo dari Uvne Jerusalem, kelompok yang berkomitmen untuk membangun kuil baru di Kota Tua Yerusalem, mengatakan bahwa setelah pencarian panjang, dia menemukan sapi sesuai kriteria. Sapi-sapi itu ditemukan di Texas, Amerika Serikat.

“Setelah pencarian yang lama, kami menemukannya di Texas. Red Angus Texas,” ujar Mamo, dikutip dari CBS News.

Red Angus merupakan jenis sapi yang memiliki ciri warna bulu cokelat kemerahan. Seperti ditulis oleh Cattle Site, Red Angus memiliki asal usul yang sama persis dengan Aberdeen Angus.

Sapi betina Red Angus mencapai pubertas di usia muda dan sangat subur. Dia memiliki produksi susu yang sangat baik dan punya naluri keibuan yang kuat. Sapi jenis ini juga dinilai mempunyai sifat yang lembut dan mudah diatur.

Untuk dagingnya, sapi Red Angus dianggap menghasilkan daging yang berkualitas. Karenanya, saat ini Red Angus mendapatkan popularitas besar di Amerika Serikat maupun pasar internasional. Banyak juga permintaan global terhadap bibit sapi jenis ini. Di AS, jumlah Red Angus mengalami peningkatan tiga kali lipat dari pertengahan tahun 1980-an hingga pertengahan tahun 1990-an.

Mengapa harus sapi merah?

Sapi merah adalah lambang kesucian. Di dalam tradisi Yahudi, pengorbanan sapi merah telah disebutkan dalam Perjanjian Lama. Dikatakan bahwa abu dari sapi betina yang dikorbankan akan digunakan dalam ritual penyucian orang Yahudi.

Adapun ritual ini dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan penyucian yang membuat mereka bisa mengikuti kegiatan keagamaan, misalnya memasuki kuil di Yerusalem yang akan dibangun kembali.

Jadi kisahnya begini. Setelah Raja Daud menaklukkan Yerusalem dan menjadikannya ibu kota, pada tahun 1000 SM Raja Sulaiman membangun sebuah kuil untuk menyembah Tuhan. Bangunan itu dikenal sebagai Kuil Sulaiman Pertama. Namun, kota itu kemudian dihancurkan pada tahun 586 SM oleh Nebukadnezar, Raja Babilonia, ketika dia menaklukkan Yerusalem.

Lantas, Kuil Sulaiman Kedua kembali dibangun pada tahun 37 SM. Ini dilakukan ketika Raja Herodes memperbesar Bukit Bait Suci dan membangun kembali kuil tersebut dengan persetujuan masyarakat.

Pada masa Romawi (70 M), Bait Suci Kedua dihancurkan, bersama dengan Yerusalem, oleh tentara Titus. Pada periode inilah Yesus berada di Yerusalem.

Nah, sejak saat itu lah kuil tersebut tidak ada lagi. Yahudi radikal percaya bahwa mereka harus membangun Kuil Ketiga agar Mesias datang dan membantu mereka menguasai dunia.

Simak Video “WWDC 2024 Bikin Saham Apple Meroket
[Gambas:Video 20detik]

(ask/fay)

Membagikan
Exit mobile version