Kamis, Oktober 3


Jakarta

Keluhan Marc Marquez soal APAR di Sirkuit Mandalika ditanggapi Mandalika Grand Prix Association. Marquez disebut harusnya melapor ke FIM.

Sistem APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang digunakan marshal saat memadamkan motor Marc Marquez menuai sorotan. Terlebih usai Marquez mengeluhkan APAR yang digunakan itu tak sesuai aturan. Penggunaan APAR yang tak sesuai aturan itu kata The Baby Aliens membuat motornya jadi rusak.

Sebagai informasi, motor Marquez terbakar saat balapan baru berjalan 12 lap. Marquez kemudian menepi dan melihat kondisi motornya. Tak lama kemudian dia menjatuhkan motornya dan meminta kru marshal untuk menyemprotnya dengan alat pemadam api ringan.


Kepada wartawan, Marquez mengatakan kerusakan Ducati Desmosedici GP23 tunggangannya diperparah oleh APAR yang digunakan tidak tepat untuk mengatasi kobaran api itu.

“Tentu saja, ada suara keras di motor dan juga mesinnya mati,” kata Marquez kepada media yang juga dihadiri detikOto di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/9/2024).

“Tetapi ketika saya melihat asap putih, saya langsung memeriksa. Dan itu memalukan karena juga alat pemadam kebakaran yang mereka miliki di sini bukan yang benar dan motornya rusak total, semuanya, remnya. Ini memalukan bagi tim karena untuk tim satelit itu adalah biaya yang besar,” ujar Marquez.

Priandhi Satria selaku Direktur Utama Pertamina Mandalika International Circuit menjelaskan, penggunaan APAR di MotoGP Indonesia di Sirkuit International Pertamina Mandalika, sudah sesuai dengan peraturan balap yang berlaku. Dijelaskan Andhi, sebelum balapan digelar, Sirkuit Mandalika diberikan homologasi FIM Grade A. Homologasi FIM Grade A itu menyatakan bahwa Pertamina Mandalika International Circuit telah diperiksa dan memenuhi semua kelengkapan yang ada dan bisa menggelar balapan MotoGP.

Kata Andhi, kalau APAR itu tak sesuai sebagaimana disebut Marquez, harusnya ada laporan langsung ke FIM.

“Kalau statement pembalap bilang ini salah ya mungkin salah, mungkin saja salah. Silahkan bilang ke FIM untuk mengajukan teguran resmi ke kami,” kata Andhi dikutip Antara.

“Cuma selama FIM tidak memberikan teguran dan FIM sudah mengeluarkan homologasi, menurut saya berarti FIM sudah periksa dan sudah tahu apa yang ada di Sirkuit, makanya homologasi dikeluarkan dalam bentuk tertulis,” lanjut Andhi.

Sebelumnya Eddy Saputra, selaku Deputy Olahraga Sepedamotor IMI (Ikatan Motor Indonesia) Pengurus Pusat dan FIM CCR (Closed Circuit Racing) Member, menjelaskan, sesuai dengan aturan FIM Standard of Circuit tahun 2024, mengenai aturan penggunaan peralatan di seluruh sirkuit MotoGP, bahwa APAR yang disarankan adalah:

1. Diutamakan 2 APAR dengan type ABC Powder 6 kg, tersedia di semua pos marshal
2. AFF foam (busa), tersedia di beberapa pos marshal
3. APAR type CO2 yang khusus indoor yang disiapkan hanya di depan pit, karena penggunaan terbaik untuk di dalam ruangan tertutup.

Dalam kasus terbakarnya motor Marquez, Pimpinan Lomba dan Safety Officer yang bertugas juga sudah menghubungi tim Gresini buat menanyakan keluhannya, sekaligus memberi penjelasan tentang prosedur ini. Mereka bukan tim baru di MotoGP, sehingga pasti mereka sangat mengerti mengenai prosedur yang dikeluarkan oleh FIM.

Eddy juga menilai kemungkinan Marquez memiliki ketakutan lantaran timnya harus mengeluarkan biaya besar buat memperbaiki motor tersebut.

“Marquez sebagai pebalap dari tim Gresini, mungkin sangat memperhatikan mengenai faktor finansial team yang dinaungi. Mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan tim untuk memperbaiki motornya. Musibah siapa yang bisa menolak,” terang Eddy.

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version