Rembang –
Cuaca dingin enaknya menyantap hidangan berkuah menyegarkan. Jika di Rembang, kamu patut mencicipi kuliner khasnya, kelo mrico. Dibuat dari ikan laut segar yang dijamin memuaskan selera!
Berkunjung ke Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, foodies bisa mencicipi kenikmatan sajian kelo mrico. Hidangan ini berupa ikan kuah asam, gurih, dan pedas yang berasal dari penggunaan merica.
Salah satu warung kelo mrico yang populer di Rembang merupakan milik Yayuk Sulistiani. Lokasinya di Jalan Airlangga. Warung ini buka mulai pukul 9 pagi hingga 3 sore.
Yayuk menjelaskan, masakan kelo mrico merupakan masakan spesial khas pesisir Kota Garam. Kelo mrico berupa olahan ikan laut dengan tambahan buah pepaya muda sebagai pelengkap sayurnya.
“Memang khasnya Rembang. Rasanya asam, gurih, pedas merica. Ikannya bisa pakai semua ikan. Tapi di sini cocoknya pakai ikan sembilang sama manyung. Sayurnya cukup pakai pepaya muda,” jelas Yayuk saat ditemui detikJateng di warungnya (11/1/2025).
Warung kelo mrico, masakan olahan ikan laut yang kaya bumbu rempah khas Rembang. Foto diambil Sabtu (11/1/2025). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
|
Masakan ini sendiri menggunakan campuran berbagai bumbu rempah Nusantara yang dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam kaldu hasil rebusan ikan laut dan pepaya muda.
“Bumbunya itu ya cabai rawit merah (setan), bawang putih, bawang merah, tomat. Kalau rempah-rempahnya ada kunyit, kencur, merica, daun jeruk, ketumbar, jinten, asam Jawa. Dihaluskan semuanya baru dimasukan ke kuahnya itu,” beber Yayuk.
Di warung milik Yayuk, seporsi masakan Kelo Mrico harganya cukup terjangkau, aman di kantong. Mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 45 ribu untuk tiap porsinya, tergantung ukuran ikannya.
Hal itu tentu yang membuat warungnya selalu ramai pelanggan. Per hari kata Yayuk, di warungnya bisa menghabiskan 20 hingga 25 kilo ikan laut untuk dimasak Kelo Mrico.
|
“Untuk harganya itu daging ekor itu Rp 15 ribu. Kalau kepala mulai Rp 25 ribu untuk yang besar, Rp 45 ribu yang ukuran jumbo. Ramainya itu kalau pas hari kerja, pas makan siang. Sehari kadang 20 kilo sampai 25 kilo itu habis,” terang Yayuk.
Salah satu pelanggan setia, Rizki Bahrur Romad, mengaku hampir seminggu sekali makan di Warung ‘Kelo Mrico’ milik Yayuk.
Menurutnya, Kelo Mrico di sini berbeda, karena aroma dan rasa bumbunya pas. Selain itu yang membuatnya kembali berkunjung yaitu karena harganya terjangkau dan lokasinya strategis.
|
“Saya hampir seminggu sekali ke sini. Absen terus pokoknya. Karena di sini masakannya enak nikmat, terutama kelo mrico-nya. Harganya juga murah cocok semua kalangan dan lokasi gampang di dalam kota,” ujar Rohmad.
Artikel ini sudah tayang di detikjateng dengan judul “Mencicip Hangatnya Manyung Kelo Mrico Khas Rembang, Cocok Disantap Saat Hujan”
(raf/odi)