Jumat, Oktober 4

Jakarta

Iran menyerang Israel dengan sekitar 180 rudal. Militer Israel mengklaim sejumlah besar rudal Iran berhasil dicegat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga berjanji akan membalas Iran.

Menyusul serangan Iran sebelumnya terhadap Israel di April 2024, Israel membalas dengan serangan udara terhadap Iran. Sebuah pangkalan udara di provinsi Isfahan di Iran tengah, tempat pabrik pengayaan uranium Natanz berada, dikatakan kena serangan saat itu.

Israel memandang program senjata nuklir Iran sebagai ancaman. New York Times melaporkan, Israel kali ini mungkin akan kembali mengincar fasilitas nuklir Iran untuk membalas, dengan fokus pada fasilitas pengayaan uranium di Natanz. Fasilitas ini dianggap inti program nuklir Iran.


Untuk mencapai fasilitas nuklir Iran, rudal Israel harus melintasi wilayah udara negara seperti Yordania, Arab Saudi, atau Irak. Namun, Israel telah menunjukkan bisa melakukan serangan terhadap target yang jauh.

Namun dikutip detikINET dari Deutsche Welle, Iran menyebar fasilitas nuklirnya di sejumlah lokasi dan membangun beberapa di bunker bawah tanah, sehingga sulit menghancurkannya sepenuhnya.

Terletak sekitar 300 kilometer di selatan Teheran di provinsi Isfahan, Natanz adalah pusat utama pengayaan uranium di Iran. Sentrifus dioperasikan di sana yang memperkaya uranium untuk keperluan sipil dan berpotensi pula untuk keperluan militer.

Fasilitas tersebut ditempatkan di bunker bawah tanah untuk melindunginya dari serangan udara. Natanz jadi target beberapa tindakan sabotase yang dikaitkan dengan Israel, termasuk serangan virus Stuxnet, ledakan, dan pemadaman listrik.

Fasilitas nuklir Iran lain ada di kota Ishafan. Pusat Teknologi Nuklir di kota ini adalah pabrik pengolahan uranium yang menyiapkan bahan radioaktif untuk pengayaan. Lalu ada tambang uranium di provinsi Yazd. Tambang ini adalah salah satu dari sedikit lokasi penambangan uranium yang diketahui di Iran dan memasok uranium mentah untuk program nuklir.

Adapun pembangkit listrik tenaga nuklir sipil pertama di Iran terletak di pesisir Teluk Persia di Iran selatan dan digunakan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik ini tidak digunakan untuk keperluan militer.

Di Teheran, ada Tehran Research Reactor (TRR). Reaktor riset di sana utamanya digunakan untuk produksi radioisotop medis. Fasilitas tersebut dapat digunakan tidak hanya untuk keperluan medis, tapi juga berpotensi untuk aplikasi militer.

(fyk/fay)

Membagikan
Exit mobile version