Senin, September 30


Jakarta

Layanan antrean online yang disediakan BPJS Kesehatan disebut tak hanya mempermudah peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Di sisi lain, kehadiran layanan ini juga membantu fasilitas kesehatan.

Hal ini diakui oleh Sri Mulyani (40) yang merupakan salah satu petugas di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug. Dia mengatakan inovasi antrean online membuat peserta lebih mudah mengambil antrean dari mana saja, serta mengatur jam kunjungan sehingga tak perlu menunggu lama di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan dokter.

“Tentu kami sangat mengapresiasi adanya inovasi layanan dari BPJS Kesehatan khususnya layanan digitalisasi, karena ini akan memudahkan peserta. Kami sangat antusias saat sistem antrean elektronik ini diimplementasikan, kami sangat terbuka dengan inovasi yang mengikuti perkembangan teknologi apalagi manfaatnya banyak dirasakan. Antrean online ini memang inovasi yang kekinian menurut saya. Sangat bermanfaat baik bagi peserta maupun admin di klinik. Intinya kita sama-sama enaklah. Pasien datang, berkas sudah siap,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (23/6/2024).


Di samping memudahkan peserta, menurut Sri, sistem antrean online juga membantu petugas rumah sakit seperti dirinya. Apabila peserta sudah mendaftar secara online, petugas tidak perlu lagi mengisi data-data calon pasien. Ia hanya perlu melakukan validasi kebenaran data tersebut.

Salah satu yang paling penting adalah tidak ada lagi penumpukan pasien di ruang tunggu rumah sakit. Ruang tunggu juga terlihat lebih rapi, tertib sehingga membuat pasien maupun petugas rumah sakit menjadi lebih nyaman.

Yani juga mengapresiasi kemudahan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sudah terintegrasi sebagai identitas tunggal kepesertaan JKN. Jadi peserta cukup menunjukan KTP saja saat ingin mendaftar di fasilitas kesehatan dan sudah bisa dilayani sesuai dengan alur pelayanan.

“Terkait pemanfaatan NIK untuk mendapatkan pelayanan itu sangat membantu. Karena yang datang ke sini kan sudah pasti sakit. Otomatis kalau harus bawa berkas banyak apalagi harus fotokopi berkas, pasti akan sangat menyulitkan. Jadi bawa KTP saja sudah cukup bisa langsung dilayani. Alhamdulillah ada keuntungan juga di kami, kami tidak perlu menyiapkan ruang yang cukup luas untuk berkas yang menumpuk. Jadi kami saat ini sama-sama berupaya untuk meningkatkan layanan dengan digitalisasi,” tuturnya.

Hadirnya Program JKN tentunya menjadi hal baik untuk seluruh masyarakat. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, Yani melihat sendiri betapa bersyukurnya masyarakat karena terbantu dengan adanya program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini.

Karenanya, ia mengimbau masyarakat yang belum menjadi peserta JKN untuk segera mendaftar di kantor BPJS Kesehatan. Dia berharap program JKN ini dapat terus berlanjut dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Masyarakat itu kalau harus berobat dengan biaya sendiri pasti akan sangat memberatkan. Banyak sekali pasien yang merasa terbantu dengan adanya Program JKN ini, mereka sangat bersyukur. Program JKN ini harus selalu ada. Saya melihat layanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan itu sudah cukup luas, sudah banyak layanan yang bisa dijamin, utamanya dari pasien yang memiliki penyakit kronis. Kalau seandainya mereka tidak punya JKN, maka akan sangat berat dari segi biaya. Ikut Program JKN ini tak terhitung manfaatnya, karena biaya yang dikeluarkan akan berkali-kali lipat lebih tinggi dari pada yang kita bayarkan,” tutup Yani.

Simak juga Video ‘Konfrensi Internasional ICT Ekosistem Digital BPJS Kesehatan di Apresiasi’:

[Gambas:Video 20detik]

(ncm/ega)

Membagikan
Exit mobile version