Senin, September 30


Jakarta

Sirkuit Mandalika tidak mangkrak. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap ada 240 acara yang digelar di Sirkuit Mandalika dalam setahun.

Pembangunan Sirkuit Mandalika sempat diwarnai dengan pandangan miring. Ada yang mengatakan umur Sirkuit Mandalika tak panjang, apalagi jika hanya digunakan untuk MotoGP atau World Superbike yang digelar setahun sekali.

Namun pada kenyataannya, pemanfaatan Sirkuit Mandalika tak sebatas MotoGP dan World Superbike. Ada juga acara lain yang dihelat di Sirkuit Mandalika. Bahkan Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ada ratusan acara yang dilakukan di Sirkuit Mandalika setiap tahunnya.


“Jadi yang dulu dibilang, oh sirkuit ini bakal mangkrak, bakal tidak berguna, ternyata sekarang sudah 240 event. Artinya sudah bisa, merupakan usaha yang bisa menghidupi daripada perawatan sirkuit ini. Jadi saya mengucapkan terima kasih kepada tentu seluruh jajaran yang ada di InJourney,” terang Erick dikutip detikFinance.

Sirkuit Mandalika diketahui telah menggelar tiga kali balapan MotoGP. Kata Erick, Pertamina Mandalika Internasional Circuit itu terikat kontrak 10 tahun dengan Dorna. Adapun dari gelaran acara di Sirkuit Mandalika, perputaran uang mencapai Rp 4,3 triliun.

“Saya dan BUMN bersyukur ditugaskan Bapak Presiden Jokowi untuk membangun dan mengembangkan sirkuit balap di Lombok Tengah, NTB. Gelaran MotoGP telah menghasilkan perputaran uang sebesar Rp4,3 triliun per-tahun untuk ekonomi setempat dan nasional,” ungkap Erick di akun Instagramnya.

Sekilas tentang Sirkuit Mandalika

Sirkuit Mandalika, jelas bukan sirkuit biasa. Untuk bisa menggelar ajang balap sekelas MotoGP, jenis aspal yang digunakan tidak boleh sembarangan. PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) mendatangkan langsung aspal dari Inggris untuk memoles lapisan ketiga atau lapisan paling atas. Adapun lapisan aspal atas yang digunakan berjenis Stone Mastic Asphalt (SMA).

Stone Mastic Asphalt (SMA) merupakan bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal. Lapisan aspal ini diklaim bisa memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan supaya kuat, dengan prinsip kontak stone by stone untuk memperkuat struktur lapisan. Beberapa sirkuit di dunia yang sudah memakai aspal ini antara lain Sirkuit Silverstone (Inggris), Sirkuit Dubai, dan Sirkuit Philip Island (Australia).

Total ada tiga lapis aspal di track lane Sirkuit Mandalika, yang memiliki panjang 4.310 m (4,3 km) dengan 17 tikungan. Lapisan aspal bawah menggunakan batu dari Lombok Utara dan Lombok Timur. Selain itu batu Tau agregat kasar juga didatangkan dari Palu, Sulawesi Tengah, untuk memperkuat struktur lintasan utama.

Material Additives Cellulose Fiber dari Jerman juga didatangkan untuk bisa merekatkan batu dan aspal, serta Limestone Filler yang berasal dari Ponorogo dan Probolinggo, Jawa Timur.

(dry/rgr)

Membagikan
Exit mobile version