Minggu, Juli 7

Jakarta

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana memperluas akses layanan kateterisasi jantung di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini agar pasien-pasien yang mengalami masalah serangan jantung bisa langsung segera tertangani.

Menkes Budi juga menyinggung soal penanganan medis yang kurang cepat pada insiden henti jantung atlet badminton muda China, Zhang Zhi Jie, sehingga menyebabkan meninggal dunia.

“Ini contohnya Pak, rencana kita. Semua 514 kabupaten/kota akan bisa melakukan layanan kateterisasi jantung ini kayak masang ring Pak. Pelayanan ini kalau orang kena serangan jantung seperti yang main badminton kemarin itu, itu kalau bisa di-tackle dengan cepat, di bawah 4,5 jam, dia survive,” kata Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024).


Budi menambahkan, kasus henti jantung yang dialami oleh Zhang Zhi Jie bisa saja berakhir berbeda jika sebelumnya sang atlet ditangani dengan cepat dan tepat.

Perluasan akses kateterisasi jantung yang merata di seluruh Indonesia diharapkan akan menekan angka kematian akibat masalah jantung. Pasalnya, sebaran alat kateterisasi jantung di Indonesia belum memadai. Ia mengatakan saat awal menjabat dari 514 kabupaten/kota di Indonesia hanya 44 yang menyediakan layanan itu.

“Berapa kabupaten/kota yang belum punya ternyata dijawab oleh para ahli-ahli senior salah bapak nanyanya salah, ‘Berapa kabupaten mana yang sudah punya?’ Dari 514 bapak-ibu, 44 kurang dari 10 persen,” kata Budi.

“Jadi kalau bapak-ibu punya saudara kena stroke atau jantung di Ambon, yang bisa dilakukan dokternya adalah berdoa supaya kalau dibawa ke Makassar, Manado, masih hidup untuk bisa dilakukan intervensi,” imbuhnya.

NEXT: Henti jantung butuh penanganan cepat

Simak Video “Menkes Bicara Perlunya AI untuk Memberikan Layanan Kesehatan Terbaik
[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version