Jumat, Desember 13


Jakarta

Pariwisata Singapura sudah punya rencana untuk menggaet lebih banyak turis dunia di tahun 2025. Mereka akan terus menggelar event-event besar setelah sukses meraup untung dari konser Taylor Swift dan Coldplay.

Dilansir dari CNA, Kamis (12/12/2024) berkaca dengan kesuksesan menggelar konser dari artis-artis ternama seperti Coldplay, Taylor Swift, Ed Sheeran, Bruno Mars, dan Jay Chou, Singapura akan terus menggelar acara bernada yang sama di tahun 2025. Semua tiket konser ludes dan negara meraup untung besar.

Lebih dari 300.000 tiket terjual untuk enam pertunjukan Swift yang tiketnya ludes terjual pada bulan Maret, menarik pengunjung dari seluruh dunia. Singapura adalah satu-satunya tempat persinggahan di Asia Tenggara untuk Eras Tour-nya.


Begitu juga dengan Ed Sheeran yang menggelar pertunjukan terbesarnya di Asia dengan lebih dari 60.000 penonton konser pada bulan Februari.

Menurut data dari Singapore Tourism Board (STB), penerimaan pariwisata selama enam bulan pertama tahun ini mencapai USD 11,09 miliar, naik 19 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dalam 10 bulan pertama tahun ini, Singapura menyambut 13,9 juta pengunjung internasional, dengan peningkatan 23 persen dari tahun ke tahun.

Lonjakan aktivitas pariwisata ini sebagian besar disebabkan oleh strategi pemerintah untuk menciptakan acara yang menarik minat dan audiens yang beragam. Maka karena itulah mereka berencana untuk menyelenggarakan lebih banyak acara di tahun mendatang.

“Strategi kami ke depannya adalah terus membangun kalender acara rekreasi yang kuat yang akan terus menarik minat wisatawan kami dan menjadikan Singapura sebagai tujuan utama bagi pengunjung global,” kata Ashlynn Loo, direktur pengembangan konsep atraksi, hiburan, dan pariwisata di STB.

“Kami juga melihat banyak dampak limpahan ke industri lain yang berdekatan seperti hotel, ritel, serta tempat makan,” tambahnya.

Loo menambahkan bahwa konektivitas regional dan keamanan Singapura menjadikannya tujuan yang menarik untuk pertunjukan dan acara besar. Tidak hanya konser, namun juga acara Formula 1 tahunan yang mempertemukan artis lokal dan global.

DP World, yang merupakan mitra logistik untuk tim McLaren F1, mengatakan infrastruktur kelas dunia dan prosedur bea cukai yang efisien di Singapura juga menjadikan pulau ini ideal untuk acara-acara besar.

“F1 di Singapura berada di level yang berbeda. Cara acara tersebut diselenggarakan di negara itu sendiri, dan juga pendekatan global yang dimiliki Singapura terhadap acara tersebut benar-benar tidak ada duanya,” kata Ibu Elena Papayorgioglu, wakil presiden komunikasi untuk Asia Pasifik di DP World.

Singapore Sports Hub, yang menjadi tuan rumah bagi banyak pertunjukan tahun ini, mengalami peningkatan pengunjung sebesar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kawasan Kallang Alive di sekitar tempat penyelenggaraan juga menawarkan lebih banyak cara bagi penonton konser untuk menikmati kemeriahan.

Sementara acara olahraga internasional seperti turnamen Singapore Rugby Sevens diadakan di Singapore Sports Hub, acara komunitas lokal seperti National School Games juga diadakan di arena tersebut.

Itu juga merupakan ruang bagi komunitas untuk berkumpul, seperti ketika tempat tersebut menyelenggarakan misa kepausan yang dihadiri oleh Paus Fransiskus pada bulan September.

Rencana Induk Kallang Alive akan menambahkan arena dalam ruangan berkapasitas 18.000 baru ke dalam pilihan tempatnya.

“Kami ingin mengubah apa yang dipandang sebagai infrastruktur menjadi kenangan di hati dan pikiran semua orang yang mengunjungi kawasan kami. Kami berharap dapat menyalakan dan menyegarkan industri olahraga dan hiburan di Singapura, menghadirkan pilihan karier baru, menciptakan lapangan kerja, dan juga, mudah-mudahan, meningkatkan jumlah pengunjung ke negara kami,” kata Keith Magnus, ketua Kallang Alive Sport Management.

(sym/sym)

Membagikan
Exit mobile version