Senin, Juli 1

Jakarta

Ancaman asteroid memang tidak bisa diremehkan, bahkan bisa mengancam kehidupan di Bumi. Para astronom NASA pun baru-baru ini mensimulasikan sebuah skenario, menguji rencana untuk menghadapi asteroid dengan peluang 72% menghantam Bumi dalam 14 tahun mendatang.

Pada bulan April, NASA mengajukan rangkaian waktu teoritis itu kepada hampir 100 perwakilan pemerintah Anerika Serikat. Mereka menemukan bahwa rencana terbaik untuk menghadapi skenario kiamat ini masih memiliki beberapa kekurangan.

“Ketidakpastian dalam kondisi awal simulasi ini memungkinkan para peserta untuk mempertimbangkan serangkaian situasi yang sangat menantang,” kata Lindley Johnson, petugas pertahanan planet di Headquarters NASA di Washington.


“Dampak asteroid besar berpotensi menjadi satu-satunya bencana alam yang dapat diprediksi oleh manusia dengan teknologi yang ada saat ini dan dapat dilakukan pencegahan,” lanjutnya.

Dilansir detikINET dari New York Post, dalam simulasi tersebut, ukuran asteroid berkisar antara 60 hingga 800 meter. Adapun ukuran yang paling mungkin akan menabrak Bumi adalah antara 100 dan 320 meter.

Para ilmuwan menyatakan bahwa asteroid tersebut akan melintas di belakang Matahari, membuatnya tak bisa diamati dari Bumi selama tujuh bulan. Hal ini menambah rumitnya skenario tersebut.

NASA menyatakan bahwa menghadapi ancaman asteroid nyata memerlukan perencanaan bertahun-tahun sebelumnya. Uji coba ini dilakukan untuk mengukur kesiapan mereka dalam menghadapi potensi ancaman tersebut.

“Hasil ini akan membantu membentuk persiapan dan penelitian di masa depan untuk memastikan NASA dan lembaga pemerintah lainnya terus meningkatkan kemampuan pertahanan antariksa,” kata Johnson.

*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version