Kamis, November 14
Kediri

Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) telah menjadi ikon wisata andalan Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Spot Instagramable ini disebut-sebut kembaran Arc de Triomphe.

Monumen ini dibangun dengan desain arsitektur megah yang menyerupai Arc de Triomphe di Paris. Namun, lebih dari sekadar kemegahan visual, monumen ini juga menyimpan nilai sejarah dan makna simbolis yang dalam bagi masyarakat Kediri.

Monumen ini didirikan sebagai penghormatan terhadap Raja Jayabaya, seorang tokoh penting dalam sejarah Kediri yang dikenal karena ramalan-ramalannya tentang masa depan Nusantara.


Jayabaya tidak hanya dikenang sebagai raja yang bijaksana, tetapi juga sebagai simbol kepemimpinan yang membawa kejayaan bagi kerajaan Kediri.

Monumen Simpang Lima Gumul dibangun di pertemuan lima jalan utama Kediri, melambangkan koneksi antarwilayah yang erat, menciptakan integrasi sosial dan ekonomi di Kediri.

Makna simbolis dari monumen ini tidak berhenti pada angka dan lokasi. Tinggi monumen yang mencapai 25 meter dan luas bangunan sebesar 804 meter persegi memiliki makna historis penting, yakni merujuk pada tanggal 25 Maret 804, hari berdirinya Kabupaten Kediri.

Ini memberikan sentuhan historis yang kuat, menjadikan SLG lebih dari sekadar bangunan megah, tetapi juga sebagai pengingat bagi generasi muda tentang asal-usul daerah mereka.

Relief yang menghiasi dinding-dinding monumen memperkaya monumen dengan kisah-kisah sejarah dan budaya masyarakat Kediri. Relief-relief tersebut menggambarkan perjuangan rakyat Kediri, serta berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya lokal dari masa ke masa.

Sehingga, bagi pengunjung, monumen ini tak hanya menjadi latar berfoto yang menakjubkan, tetapi juga menyajikan perjalanan sejarah yang mendalam, menyatukan masa lalu dan masa kini dalam satu karya monumental.

Selain nilai sejarah dan simbolisnya, Monumen Simpang Lima Gumul juga sangat populer sebagai spot Insstagramable. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk berfoto dengan latar arsitektur megah yang menyerupai monumen terkenal di Paris.

Pada malam hari, monumen ini diterangi oleh cahaya lampu yang menambah kesan elegan, menjadikannya objek foto yang semakin memukau.

Pengunjung dari berbagai daerah sering menjadikan SLG sebagai destinasi wajib untuk mempercantik feed media sosial mereka. Tidak hanya sebagai tempat berfoto, Monumen Simpang Lima Gumul juga berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Area terbuka hijau di sekeliling monumen sering digunakan untuk berbagai acara seperti festival budaya, pasar malam, dan tempat bersantai.

Lokasinya yang strategis dan arsitektur yang megah menjadikan monumen ini pusat interaksi sosial bagi warga Kediri. Dengan segala keunggulan, Monumen Simpang Lima Gumul bukan hanya lambang kemegahan dan kebanggaan bagi masyarakat Kediri, tetapi juga sebagai simbol persatuan, sejarah, dan budaya yang terus hidup di tengah-tengah masyarakat.

Untuk wisatawan yang tertarik merasakan perpaduan antara keindahan arsitektur, makna sejarah, dan spot foto yang Instagramable, monumen ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Jawa Timur.

Membagikan
Exit mobile version