Rabu, Maret 26

Jakarta

Smartphone tetap populer, namun ada bukti yang berkembang bahwa gadget ini memasuki tahap akhir kematangan sebagai sebuah industri. Beberapa tahun berturut-turut industri smartphone mengalami perlambatan penjualan dan bisa dikatakan, sudah tak ada fitur baru yang benar-benar terobosan.

Dikutip detikINET dari Forbes, hal ini tidak mengejutkan. Industri sering menunjukkan perubahan generasi seperti gelombang, yaitu teknologi datang dan teknologi pergi. Apa yang populer hari ini, mungkin tidak akan demikian nanti.

Bahkan jika dan ketika produk yang tepat muncul, masa depan mungkin tiba dengan cepat, menggantikan yang ada sekarang. “Orang-orang masih membeli smartphone, saya tak mengatakan tiba-tiba tidak ada yang memakai ponsel, tapi jumlahnya menurun,” cetus Amy Webb, CEO Future Today Institute.


“Jika kita pikirkan dekade berikutnya, alih-alih hanya menggunakan HP, akan ada banyak perangkat berbeda. Dan perangkat-perangkat ini akan menggantikan smartphone. Ini sudah mulai terjadi,” demikian prediksinya.

Beberapa gadget bisa menjadi alternatif mulai bermunculan. AI Pin, misalnya, adalah medali elektronik kecil yang digantung di pakaian. Ia menerima perintah suara dan memproyeksikan layar berpendar di tangan pengguna yang memungkinkan teks-teks kecil dibaca.

Ada juga kacamata virtual reality yang juga berpotensi sebagai masa depan gadget. Memang belum ada produk yang benar-benar ditujukan sebagai pengganti ponsel, namun akan menuju ke arah itu.

Sebelumnya, pendiri Facebook Mark Zuckerberg pernah meramal bahwa nantinya, kacamata pintar akan menyingkirkan smartphone. “Saya pikir kacamata (pintar) akan menjadi platform komputer besar berikutnya. Tapi setiap platform baru cenderung tidak menggantikan yang lama,” katanya baru-baru ini dalam sebuah wawancara.

Orang di masa mendatang menurutnya masih akan memakai smartphone, tapi lebih banyak menggunakan kacamata pintar. “Mungkin suatu waktu di 2020-an atau 2030-an di mana kalian punya ponsel, tapi akan lebih banyak di saku karena kalian akan melakukan lebih banyak hal di kacamata yang mungkin saat ini kalian lakukan di ponsel. Kacamata akan jadi platform komputer utama kalian,” cetusnya.

Wajar saja pria berusia 40 tahun itu berkata demikian. Pasalnya, Zuck melalui perusahaannya Meta memang sedang giat mengembangkan kacamata pintar augmented reality (AR) dan berharap gadget itu akan menjadi mainstream alias disukai kalangan banyak.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version